Nasib PT Toba Pulp Lestari Akan Ditentukan Sidang Kabinet

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 14:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Keputusan untuk mengoperasikan kembali atau justru akan menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL), dulu bernama PT Inti Indorayon Utama, akan ditentukan pada sidang kabinet terbatas, Kamis (9/1). Demikian pernyataan Ketua Tim Sosialisasi Pengoperasian PT TPL yang juga Menakertrans, Jacob Nuwa Wea di Jakarta, Selasa, (7/1). Menurut Jacob, PT TPL pantas beroperasi kembali karena mayoritas masyarakat Tobasa, yang jumlahnya lebih dari 300 ribu jiwa, menginginkannya. Sedangkan yang menolak hanya 300-an orang. Itu pun dari luar Tobasa, ujarnya. Namun, Jacob merasa bingung atas sikap sejumlah elit Tobasa yang menentang PT TPL. Jika mereka menentang, Jacob menyarankan, mereka membentuk tim independen untuk mengawasi PT TPL. Jacob mengatakan, dirinya telah bertemu dengan penduduk setempat, di Balige, Sumut, beberapa waktu lalu. Hasilnya, sekitar 7000 warga mendesak PT TPL dibuka kembali. Ini dikarenakan perusahaan itu tidak lagi memproduksi rayon yang selama ini dianggap. Karena pemerintah mensyaratkan pengoperasional TP TPL harus ramah lingkungan dan memberi manfaat bagi penduduk setempat, ujarnya. Jacob terlibat dalam proses pengoperasian kembali PT TPL sejak pemerintahan Megawati. Dalam Sidang Kabinet Mei 2002 ia diminta untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebelumnya, anggota tim sosialisasi pengoperasian kembali PT Toba Pulp Lestari (tim 11), Sabam Leo Batubara dan Jorang Sirait, menduga telah terjadi konspirasi internasional agar PT Toba Pulp Lestari (TPL) tidak beroperasi kembali. Aksi itu memanfaatkan sejumlah elit dan masyarakat Toba Samosir (Tobasa). Keduanya menduga, mereka telah dimanfaatkan oleh perusahaan pulp internasional untuk menghancurkan pabrik pulp Indonesia, khususnya PT TPL. "Saya melihat ada rencana ke arah itu," kata Jorang. Penutupan sementara operasi PT IIU dilakukan pada masa Presiden Habibie. Kemudian Yayasan Perhimpunan Pencinta Danau Toba ditugasi untuk mengaudit PT IIU. Hasilnya akan digunakan pemerintah untuk mengambil keputusan final terhadap keberadaan perusahaan itu. Presiden Abdurrahman Wahid, dalam sidang kabinet 10 Mei 2000 lalu, yang dipimpin oleh wakil Presiden Megawati memutuskan PT TPL (pengganti PT IIU) boleh beroperasi tetapi hanya memproduksi pulp saja. Terakhir, Presiden Megawati menunjuk Menakertrans Jacob Nuwa Wea untuk melakukan sosialisasi pengoperasian kembali PT TPL. Tim 11 menilai, pemerintah sebenarnya bisa menghentikan pengoperasian kembali TPL. Konsekwensinya, pemerintah harus memberikan ganti rugi investasi US$600 juta. Selain itu, Sumatera Utara juga terancam masuk daftar hitam investor dunia. Karena itu, tim tersebut mengusulkan agar PT TPL beroperasi kembali. Leo memastikan, PT TPL yang akan beroperasi memiliki konsep baru. PT TPL berjanji akan memanfaatkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, menyediakan bantuan dana, mengutamakan SDM warga setempat. PT TPL juga menawarkan sejumlah alternatif. Antara lain, memperjuangkan agar 80% dana setoran pajak ke daerah. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room

Berita terkait

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

10 menit lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

11 menit lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

16 menit lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Menang, Fajar / Rian Keok, Indonesia vs Thailand 1-1

17 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Menang, Fajar / Rian Keok, Indonesia vs Thailand 1-1

Tim bulu tangkis putra Indonesia masih imbang 1-1 saat melawan Thailand pada pertandingan kedua babak penyisihan Grup C Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

17 menit lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

20 menit lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

23 menit lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Siap-siap War Tiket Konser Sheila on 7 untuk Pekanbaru Hari Ini, Begini Tips dan Triknya

27 menit lalu

Siap-siap War Tiket Konser Sheila on 7 untuk Pekanbaru Hari Ini, Begini Tips dan Triknya

Pada penjualan tiket nonton Sheila on 7 di Samarinda dan Makassar, ludes dalam beberapa jam saja.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

27 menit lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

27 menit lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya