TEMPO Interaktif, Jakarta:Malaysia mengajak Indonesia untuk bersama-sama menjalin kerjasama perdagangan bebas di Cina. Pasalnya, untuk menembus pasar bebas ke Cina, negara-negara di Asia Tenggara tidak dapat berjuang sendiri. Karena itu, perlu ada kerja sama di kalangan negara-negara Asean untuk memulai perdagangan bebas di negeri Tirai Bambu itu. Bayangkan betapa besar pangsa pasar Asean di Cina jika kita dapat menembus perdagangan bebas di sana, kata Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Datok Sri Rafidah Aziz dalam pertemuan pengusaha Indonesia dan Malaysia di Hotel Shangrilla Jakarta Rabu (26/2). Rafidah mengemukakan kerjasama perdagangan bebas secara bilateral adalah hal yang sangat menguntungkan. Namun, ia mengakui ditilik dari kemampuan masing-masing negara Asean akan sulit memperoleh kerjasama itu jika hanya dilakuakan sendirian. Kita saling mengisi, entah itu dari sumber daya alam ataupun sumber daya manusia yang dapat ditawarkan ke Cina, katanya. Dengan begitu Asean memiliki posisi tawar yang jauh lebih tinggi. Saat ini Indonesia memang tengah mengincar perdagangan bebas di Cina. Pemerintah tengah menjajaki kemungkinan itu setelah pemerintah Cina meminta kerjasama tersebut. Ekspor Indonesia ke Cina masih didominasi oleh produk-produk agribisnis, terutama minyak kelapa sawit. Meski begitu, pemerintah masih mempertimbangkan bentuk kerjasama yang kini menjadi trend perdagangan internasional. Kesepakatan kerjasama perdagangan bebas umumnya memberikan kemudahan negara-negara yang terikat perjanjian untuk melakukan ekspor dan impor. Biasanya Berbentuk penghapusan bea masuk. Dara Meutia Uning --- Tempo News Room