TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah sempat mengalami tekanan hingga ke level 9.205 setelah dolar Amerika Serikat (AS) berhasil melanjutkan kedigdayaaannya terhadap rival utamanya. Membaiknya data penjualan ritel AS serta bank sentral (The Fed) yang mengakui adanya pertumbuhan ekonomi mendorong dolar kembali menguat terhadap mata uang utama dunia ataupun mata uang Asia, termasuk rupiah.
Namun naiknya harga saham di bursa domestik mampu mendorong rupiah berbalik arah menguat. Alhasil, di pasar uang hari ini, Rabu, 14 Maret 2012, nilai tukar rupiah berhasil menguat tipis 6 poin (0,07 persen) ke level 9.173 per dolar AS.
Melemahnya euro lebih dari 100 poin hingga ke level US$ 1,30 serta yen hingga ke 83,16 membuat dolar AS semakin berjaya. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya kembali naik 0,098 poin (0,12 persen) ke level 80,291.
Pengamat pasar uang dari Bank CIMB Niaga, Emmanuel K. Krisnijayanto, mengatakan makin perkasanya dolar AS membuat rupiah belum mampu keluar dari tekanan, sehingga sempat melemah hingga ke 9.205 per dolar AS. Data ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan dan memicu apresiasi dolar AS terus membebani pergerakan rupiah. “Namun intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) untuk menjaga mata uangnya di pasar mampu menopang rupiah untuk tidak melemah,” tuturnya.
Belum adanya sentimen positif bagi rupiah dan data ekonomi AS yang terus menunjukkan pertumbuhan membuat rupiah masih berada dalam tekanan. Apalagi kekhawatiran terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bulan depan yang bisa memicu tingginya inflasi juga kurang menguntungkan bagi rupiah.
Turunnya kinerja ekspor juga membuat pasokan dolar AS di pasar domestik akan tetap terbatas. Nilai kontrak untuk ekspor juga banyak yang turun. “Turunnya ekpor Indonesia ini bukannya tidak ada yang melakukan ekspor, tapi karena berkurangnya permintaan ekspor seiring dengan melambatnya perekonomian global,” kata Emmanuel.
Dolar Singapura sore ini melemah 0,49 persen, won Korea Selatan terdepresiasi 0,41 persen, peso Filipina turun 0,39 persen, ringgit Malaysia melemah 0,45 persen, serta baht Thailand juga merosot 0,63 persen.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
1 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
4 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
4 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
4 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
5 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
5 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung
5 hari lalu
Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok
7 hari lalu
Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.
Baca Selengkapnya