TEMPO.CO, Jakarta -VP Consumer dan Retail Lending Bank Negara Indonesia, Indrastomo Nugroho, menyambut baik ide pengembang tentang penerapan tabungan wajib perumahan. "Saya kira sangat bagus. Kami pernah diajak rapat dengan beberapa pengembang tentang ini," ujar Indrastomo, Kamis 8 Maret 2012.
Ia menjelaskan ada dua konsep tabungan perumahan. Pertama, dalam bentuk tabungan individu untuk uang muka kredit kepemilikan rumah (KPR). Kedua, tabungan kolektif masyarakat yang dananya disalurkan untuk kebutuhan KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. "Jika yang pertama, individu menabung dan uangnya habis ketika uang muka dibayarkan, sedangkan yang kedua bentuknya pinjaman (untuk pihak lain) sehingga uangnya tidak akan habis dan berputar terus," ucapnya.
Konsep kedua inilah, kata Indrastomo, yang sepertinya coba diusulkan oleh pengembang. Tabungan wajib perumahan bisa dimanfaatkan untuk menurunkan bunga KPR. Menurut perhitungannya, jika bunga untuk KPR diperhitungkan dengan menggabungkan bunga deposito yang berkisar 5,5 persen dan bunga tabungan wajib perumahan yang lebih rendah, ada kemungkinan bunga KPR semakin rendah. “Meski perhitungan tidak sesederhana itu karena harus mengkalkulasi premi resiko, biaya overhead, dan net interest margin, tapi kami mendukung," kata Indrastomo.
Yang sebenarnya jadi masalah bagi masyarakat bepenghasilan rendah adalah uang muka dan biaya administrasi di awal. Kalau uang muka 10 persen ditambah biaya 5 persen, total yang harus keluar di awal 15 persen.
Itu sebabnya Indrastomo menilai solusi tabungan perumahan untuk uang muka sebenarnya sudah sangat membantu. Selama ini program yang ada adalah pinjaman untuk uang muka. Menurut dia, ide tabungan perumahan masih digodok baik oleh Kementerian Perumahan Rakyat maupun asosiasi pengembang.
MARTHA THERTINA
Berita terkait
BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024
1 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.
Baca SelengkapnyaSOBP OJK: Kinerja Perbankan di Triwulan III Baik Seiring Membaiknya Ekonomi Domestik
10 hari lalu
Hasil sigi ini menemukan responden makin optimistis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada triwulan III 2024.
Baca SelengkapnyaNobu Bank Blokir 4.000 Rekening Terindikasi Terlibat Judi Daring
10 hari lalu
PT Bank Nationalnobu Tbk. (Nobu Bank) hingga Agustus 2024 telah melakukan pemblokiran lebih dari 4.000 rekening terkait judi online.
Baca SelengkapnyaJudi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran
12 hari lalu
BI juga terus menggalakkan berbagai program edukasi perlindungan konsumen kepada masyarakat sehingga dapat terhindar dari judi online.
Baca SelengkapnyaBNI Sydney Ditargetkan jadi Kantor Cabang pada 2025, Apa saja Fungsinya?
12 hari lalu
BNI memiliki kantor-kantor luar negeri di berbagai negara mulai dari Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, Amsterdam, hingga New York.
Baca SelengkapnyaTransformasi Merek Bank BTPN Jadi Bank SMBC Indonesia, Apa Alasannya?
12 hari lalu
PT Bank BTPN Tbk menggelar RUPSLB sekaligus resmi menyetujui perubahan nama Perseroan dari PT Bank BTPN Tbk menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk.
Baca SelengkapnyaGrup AirAsia Jajaki Berbagai Sumber Pendanaan untuk Tambah Armada
13 hari lalu
Grup AirAsia tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan, baik dari publik melalui bursa saham hingga lembaga perbankan, untuk menambah armada.
Baca SelengkapnyaWaskita Karya Dapat Keringanan Bunga Utang dari Perbankan
14 hari lalu
PT Waskita Karya memperoleh keringanan bunga dari 21 bank untuk pembayaran utang senilai Rp 26,3 triliun.
Baca SelengkapnyaBI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan
18 hari lalu
Bank Indonesia mengikuti forum diskusi dengan bank-bank sentral kawasan Asia Timur dan Pasifik, membahas digitalisasi hingga transisi keuangan hijau
Baca SelengkapnyaPengguna wondr by BNI Tumbuh 200 Persen Usai Dirilis 5 Juli 2024
28 hari lalu
Setelah rilis 5 Juli 2024, pengguna wondr by BNI tumbuh 200 persen dibandingkan aplikasi BNI Mobile Banking.
Baca Selengkapnya