TEMPO.CO, Jakarta - Masuknya aliran dana asing ke bursa domestik seiring menguatnya harga saham mampu memicu apresiasi rupiah mendekat ke level 9.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Ditransaksi pasar uang hari ini, Rabu 29 Februari 2012, rupiah berhasil menguat 106 poin (1,16 persen) ke level 9.022 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova menjelaskan, para pelaku pasar yang mulai mengabaikan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membuat rupiah berhasil menguat lebih dari 100 poin.
“Meredanya kecemasan Eropa setelah Uni Eropa menyetujui paket dana talangan senilai 130 miliar euro kepada Yunani serta membaiknya data ekonomi AS membuat para pelaku pasar lebih berani mengambi risiko,” papar Rully.
Berlimpahnya yen dipasar dan rendahnya suku bunga dolar AS mendorong para pemodal kembali memburu aset – aset yang dianggap berisiko dan berimbal hasil tinggi seperti rupiah dan mata uang Asia lainnya. Walhasil, bursa dan mata uang regional berhasil menguat.
Negeri Sakura yang mengalami defisit perdagangan membuat Jepang mengguyur likuiditas dipasar agar mata uangnya melemah untuk mendorong pertumbuhan. Demikian pula dengan The Fed yang mempertahankan kebijakan suku bunga rendah hingga tahun 2014 membuat dolar AS seharusnya juga melemah.
Dolar Singapura sore ini menguat 0,5 persn, won Korea Selatan terapresiasi 0,48 persen, peso Philipina naik 0,36 persen, ringgit Malaysia menguat 0,56 persen, serta bath Thailand juga terapresiasi 0,3 persen.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
10 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
4 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
7 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
7 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
7 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
7 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
8 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
8 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca Selengkapnya