BPK Temukan Penyimpangan Rp 69 Triliun Dalam APBN 2002

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juli 2003 14:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan penyimpangan senilai Rp 69,28 triliun dalam pengelolaan pendapatan, belanja dan kekayaan negara tahun anggaran dan tahun buku 2002. Angka ini 30,02 persen dari realisasi anggaran yang diperiksa BPK sebesar Rp 230,81 triliun. Pemeriksaan meliputi Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Daerah. "Ini antara lain ditunjukkan dari pengelolaan pendapatan dalam negeri tidak baik, penyimpangan rata-rata 23 persen, kata Ketua BPK Satrio Budihardjo Joedono dalam sambutannya di Rapat Paripurna DPR, Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa (25/2). Penyimpangan ini, menurut dia, terutama karena tingginya rata-rata penyimpangan pengelolaan pajak bumi dan bangunan dan bea pengalihan hak atas tanah dan bangunan dan pajak nilai barang produksi. Kasus-kasus menonjol lainnya, kata Joedono, ada dalam pengelolaan dana non-APBN dengan penyimpangan rata-rata 31,15 persen atau Rp 35,62 triliun. Menurut dia, penyimpangan terbesar terjadi dalam pengelolaan dana usaha kesejahteraan sosial Departemen Sosial sebesar 87,04 persen atau Rp 28,96 miliar. Lalu pada restrukturisasi kredit di BPPN sebesar 61,03 persen atau Rp 27,1 triliun dan rekening dana pembangunan pembangunan daerah Departemen Keuangan sebesar 60,72 persen atau Rp 579,75 miliar. Satrio atau yang akrab dipanggil Bily Joedono ini mengatakan pengelolaan belanja rutin APBD kabupaten/kota menunjukkan penyimpangan rata-rata 21,56 persen atau Rp 355,03 miliar. "Temuan terbesar pada Kabupaten Jeneponto sebesar 72,92 persen atau Rp 74,72 miliar," kata dia. Menurut dia, pengelolaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN perlu dikualifikasi tidak baik. Karena, pengelolaan ini menunjukkan penyimpangan rata-rata sebesar 49,99 persen atau Rp17,66 triliun. "Dengan penyimpangan terbesar pada PTPN XII sebesar 58,53 persen dari nilai yang diperiksa Rp 46,97 miliar atau Rp 27,49 miliar," ujar Bily Joedono. Bily Joedono menjelaskan BPK dalam melaksanakan fungsi kuasi yudisial menemukan 271 kasus kerugian dengan nilai Rp 14,4 miliar dan US$ 420 dalam pengelolaan APBN, APBD, BUMN dan BUMD selama semester dua tahun anggaran 2002. Kata dia, akumulasi kasus yang terjadi sampai akhir semester dua tahun ini sebanyak 12.095 kasus senilai Rp 2,05 trilun, ditambah US$ 4,51 juta, 496.980 Dollar Australia, 3,88 juta Franc Perancis, 781.320 Ringgit Malaysia, 500,87 juta Yen Jepang, 405.310 Golden Belanda, 587.100 Mark Jerman, 94.960 Dollar Kanada, 78.85 Pounsterling Inggris. "Sedangkan penyelesaian kasus oleh masing-masing instansi selama semester dua tahun 2002 mencapai sebanyak 6.506 kasus (53,79 persen) senilai Rp 18,96 miliar dan 619.690 dollar AS (13,72 persen)," ungkap Billy Joedono. Ia menambahkan angka yang diperoleh BPK itu masih belum sepenuhnya dapat menggambarkan jumlah dan nilai kerugian sebenarnya. Karena, kata dia, instansi yang mengalami kerugian negara tidak selalu menyampaikan laporannya ke instansi induk dan BPK. "BPK telah memberikan saran-saran perbaian terhadap pelaksanaan APBN, Non APBN, APBD dan anggaran BUMN/BUMD, terutama penyelesaian kerugian negara melalui tuntutan ganti rugi yang dilaksanakan pemerintah," tambah dia. Bily mengharapkan dengan pengawasan yang dilakukan pihaknya, pemerintah tergerak untuk mengembangkan semacam kemauan politik untuk mengurangi miss managemen dalam pengelolaan keuangan negara. Ia mengatakan, "Dengan temuan itu sebagai rakyat saya kecewa karena ini uang rakyat, uang pajak dengan begitu banyak salah urus." (SS Kurniawan - TNR)

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

11 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

12 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

12 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

15 menit lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

17 menit lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

19 menit lalu

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Faringitis oleh orang Indonesia dikenal sebagai penyakit panas dalam berupa radang tenggorokan kering, gatal, hingga sakit menelan

Baca Selengkapnya

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

30 menit lalu

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

Kehadiran para musisi di Saranghaeyo Indonesia 2024 itu dilengkapi dengan berbagai penampilan luar biasa yang mengundang sorak sorai penonton.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

40 menit lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

46 menit lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

59 menit lalu

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

Menurut terapis okupasi Salma Khanam, beberapa jenis perlengkapan rumah bisa menyebabkan atau berkontribusi pada radang sendi. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya