Apresiasi Rupiah Masih Cukup Terbuka

Reporter

Editor

Selasa, 24 Januari 2012 06:09 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dinaikkannya peringkat Indonesia oleh lembaga rating Moody's menjadi Baa3 sehingga masuk ke level investment grade pekan lalu mampu memicu rupiah terapresiasi hingga di bawah level 9.000 per dolar Amerika Serikat.

Setelah sempat tertekan hingga ke level 9.200 per dolar AS dalam beberapa pekan sebelumnya, rupiah berhasil menguat cukup kencang minggu lalu. Bertahannya suku bunga BI Rate di level 6 persen, serta naiknya peringkat investasi Indonesia ke level layak investasi, mampu menjadi titik balik bagi penguatan rupiah.

Walhasil, Jumat lalu nilai tukar rupiah ditutup di level 8.948 per dolar AS, yang berarti menguat 232 poin (2,5 persen) dari posisi pekan sebelumnya di 9.948. Meskipun pasar libur, di pasar Non Deliverable Forward (NDF) kemarin rupiah ditransaksikan melemah 12 poin ke level 8.960 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova, menjelaskan, perhatian pasar yang lebih fokus pada pelonggaran likuiditas oleh pemerintah Cina untuk mendorong pertumbuhan membuat para pelaku pasar mengabaikan terancamnya Yunani akan mengalami gagal bayar utangnya akhir bulan ini. Membaiknya berbagai data ekonomi AS maupun Eropa juga turut meredakan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global.

Membaiknya peringkat Indonesia serta kondusifnya pasar finansial global mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat hingga berada di bawah level 9.000 per dolar AS pekan lalu. Untuk jangka pendek sangat menguntungkan rupiah. "Tetapi, untuk jangka panjang, kondisi perkembangan Eropa serta potensi penurunan suku bunga dapat membatasi penguatan rupiah," Rully memaparkan.

Sepanjang pekan ini nilai tukar rupiah masih akan cenderung menguat dan mencoba mendekati level 8.900 per dolar AS. "Faktor eksternal maupun domestik masih sangat mendukung apresiasi rupiah," kata Rully.


Menguatnya kembali mata uang Uni Eropa, euro di atas level US$ 1,30 yang membuat indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya turun 0,44 poin (0,55 persen) ke level 79,783 semakin membuka peluang bagi apresiasi rupiah.



PDAT| VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya