TEMPO.CO, Jakarta - Belum selesai urusan utang yang akan jatuh tempo Maret 2012, PT Bakrie & Brothers Tbk kembali meminjam uang kepada Credit Suisse AG cabang Singapura. Bakrie bersama Long Haul Holding Ltd telah menandatangani perjanjian kredit untuk mengajukan fasilitas pinjaman (term loan facility) sebesar US$ 437 juta dari Credit Suisse.
"Credit Suisse menjadi structuring agent," ujar sekretaris perusahaan, Sri Dharmayanti, seperti tertulis dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 17 Januari 2012.
Dari pinjaman Credit Suisse, fasilitas pinjaman yang tersedia untuk Bakrie & Brothers sebesar US$ 193.969.516,70. Menurut Sri, berdasarkan perjanjian tersebut, kewajiban perusahaan berbeda dengan kewajiban Long Haul Holding, perusahaan yang berkedudukan di Nevis, West Indies.
Manajemen Bakrie tidak menjelaskan secara rinci untuk apa penggunaan fasilitas pinjaman yang disepakati pada 12 Januari 2012 itu. Namun, perusahaan memastikan bahwa fasilitas pinjaman bukan transaksi terafiliasi seperti diatur dalam ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Selain itu, fasilitas pinjaman Bakrie & Brothers juga tidak dikategorikan sebagai transaksi material yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Materai dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Sebelumnya, perusahaan milik keluarga Bakrie itu harus membayar utang kepada Credit Suisse AG sebesar US$ 1,345 miliar. Utang itu pun akan jatuh tempo pada Maret ini.
Untuk melunasinya, Bakrie & Brothers menjual sebagian sahamnya di Bumi Plc kepada perusahaan tambang batu bara Indonesia, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Borneo akhirnya membeli 23,8 persen saham Bumi Plc melalui Bakrie & Brothers dan Longhaul dengan nilai transaksi sebesar US$ 1 miliar.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI
15 Februari 2024
Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu
15 November 2023
Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar
16 Oktober 2023
Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.
Baca SelengkapnyaMengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya
13 September 2023
Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.
Baca SelengkapnyaSebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang
17 Agustus 2023
Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Lama Menjadi Pasien IMF
21 Oktober 2022
Menurut IMF tindakan yang harus segera didahulukan untuk mengatasi krisis moneter 1998 adalah memecahkan masalah utang swasta luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar
17 Oktober 2022
Utang luar negeri Indonesia pada akhir bulan sebesar US$ 397,4 miliar, lebih rendah ketimbang posisi Juli lalu yang sebesar US$ 400,2 miliar.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar
15 Agustus 2022
Utang Luar Negeri RI pada triwulan II turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 412,6 miliar.
Baca SelengkapnyaJuni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman
4 Agustus 2022
Utang pemerintah tercatat Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Swasta Februari USD 206,3 M, Terbesar dari Jasa Keuangan
15 April 2022
Bank Indonesia mencatat utang luar neger Indonesia turun dari US$ 413,6 miliar menjadi Rp 416,3 miliar.
Baca Selengkapnya