TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi mengatakan ada tiga insentif fiskal yang bisa diberikan untuk mendukung Esemka. Insentif tersebut berupa pajak penjualan barang mewah, pembebasan bea masuk untuk komponen yang masih impor, dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
“Yang sekarang dipikirkan produsen mobil nasional adalah PPnBM yang terlalu tinggi,” katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat, 6 Januari 2012.
Menurut Edy insentif pada PPnBM bukan dengan menghapuskan, tapi dengan membatasi kapasitas mesin mobil yang dikenakan pajak barang mewah. “Misalnya yang kena PPnBM yang 1.000 cc ke atas, maka bisa diproduksi yang 990 cc,” ujarnya.
Kementerian Keuangan juga bisa menerapkan kebijakan fiskal melalui bea masuk komponen impor untuk mobil nasional. “Soal pembebasan bea masuk (komponen impor) gampang,” ujarnya. Edy juga mengusulkan Badan Usaha Milik Negara bisa bekerja sama untuk suplai komponen yang bisa diproduksi di dalam negeri, misalnya dengan PT Krakatau Steel untuk suplai baja.
Dukungan pemerintah bisa dalam bentuk membeli mobil nasional. Juga memberi bimbingan mengenai standarisasi produksi mobil agar produk mobil nasional telah sesuai dengan standardisasi internasional.
Sebelumnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan institusinya mengkaji pemberian insentif fiskal untuk menyokong produksi mobil nasional. Agus mendukung Esemka yang diproduksi siswa SMK Negeri 2 Surakarta menjadi mobil nasional.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Berita terkait
Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen
18 Januari 2024
Gaikindo meningformasikan bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia meningkat 6,7 persen sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPenjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen
16 Januari 2024
Sepanjang 2023, penjualan mobil domestik wholesales tercatat sebanyak 1.005.802 unit, turun empat persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMengenang Mobil Nasional Maleo yang Dirancang BJ Habibie
25 November 2023
Saat itu, BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto dan di tahun 1993, tercetuslah sebuah mobil nasional Maleo.
Baca SelengkapnyaApa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia
20 November 2023
Belum ada kesepakatan terkait kriteria mobil dalam negeri atau mobil nasional (mobnas). Apakah terkait Komponen Dalam Negeri atau TKDN?
Baca SelengkapnyaPrabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi
20 November 2023
Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.
Baca Selengkapnya5 Mobil Buatan Esemka dengan Harga Terjangkau
10 Februari 2023
Bagi yang Ingin memiliki mobil nasional, 5 mobil Esemka ini bisa jadi pilihan
Baca SelengkapnyaProton Resmi Jual Mobil Listrik di Malaysia dan Thailand
19 Agustus 2022
Layanan ritel akan memberikan Proton pengetahuan dan pengalaman yang berharga tentang cara melayani dan mengisi daya mobil listrik.
Baca SelengkapnyaMenanti Kehadiran Tommy Soeharto hingga Puluhan Obligor Bayar Utang BLBI
26 Agustus 2021
Pemerintah telah memanggil seluruh obligor dan debitur BLBI untuk menyelesaikan hak tagih negara atas dana bantuan tersebut hari ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Timor S515, Mobil Nasional Murah yang Populer di Akhir 90an
25 Agustus 2021
Saat diluncurkan pada 1996, Timor S515 dijual dengan harga Rp 37 juta. Rival sejenis, Toyota Corolla, dipasarkan dengan harga Rp 70 jutaan.
Baca SelengkapnyaTommy Soeharto Dipanggil Satgas BLBI, Begini Perjalanan Sejarah Mobil Timor
25 Agustus 2021
PT Timor Putra Nasional pertama kali dibentuk melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional.
Baca Selengkapnya