Pemerintah Yakin Ekspor Tidak Terjun Bebas  

Reporter

Editor

Selasa, 20 Desember 2011 13:15 WIB

Ilustrasi Ekspor. ANTARA/Yudhi Mahatma/ed/nz/11

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah yakin perlambatan ekonomi tidak akan terlalu mengganggu kinerja ekspor nasional. Pasalnya porsi ekspor terhadap kinerja perekonomian nasional baru sebesar 26 persen.

"Berbeda dengan negara Singapura dan Malaysia yang pertumbuhannya ditopang ekspor," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Selasa, 20 Desember 2011.

Dalam paparannya Komite Ekonomi Nasional (KEN) merekomendasikan pemerintah memperkuat riset pasar agar pelaku usaha bisa dapat mengekspor produk baru. KEN menilai selama ini ekspor dalam negeri tidak berubah dan cenderung tidak ada inovasi produk baru.

Selain itu pemerintah harus melakukan penetrasi pasar ke negara yang perekonomiannya terus tumbuh di saat perekonomian dunia memburuk. Hal ini melihat pengalaman tahun 2009, saat ekspor ke negara Cina tumbuh 14, 5 persen, India 4,5 persen, dan Korea Selatan tumbuh 11 persen.

"Untuk mengurangi dampak resesi global, Indonesia harus menggarap pasar negara tersebut lebih serius," ujar Chairul Tanjung, Ketua KEN, Senin, 19 desember 2011.

Ketergantungan perekonomian dalam negeri pada global terus menurun. Hal itu ditunjukkan dengan rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto menurun dari 29,9 persen pada 2008 menjadi 24,6 persen di tahun 2010 dan 26,4 persen di semester pertama tahun 2011.

Berbeda dengan negara tetangga Malaysia yang rasio ekspor terhadap PDB mencapai 97,4 persen dan Singapura mencapai 211,4 persen. "Penurunan rasio ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia yang kuat."

Menteri Hatta menegaskan keyakinannya jika ekspor dalam negeri tidak akan terkena dampak resesi global. Pemerintah sendiri akan terus melakukan perluasan pasar ekspor. "Tidak mungkin ekspor hilang semua. Ada beberapa, mungkin," ujarnya.

Pemerintah, lanjut Hatta, akan memperkuat pasar domestik di tahun 2012, sebagai antisipasi resesi global dengan terus menekan angka penyelundupan barang. "Yang harus diwaspadai adalah karena pertumbuhan di Cina dan India menurun, maka negara tersebut akan ekspansif terhadap produk ekspor mereka," katanya.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

29 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

30 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya