SMS "Dukung Komodo" Diadukan ke BRTI karena Berbayar  

Reporter

Editor

Senin, 31 Oktober 2011 07:38 WIB

TEMPO/ Dwi Narwoko

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pesan pendek atau SMS yang berisi ajakan mendukung komodo sebagai keajaiban dunia diadukan juga ke Badan Regulasi dan Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Sebab, pesan pendek yang dikampanyekan gratis ini pada mulanya justru berbayar.

"Soal (SMS) komodo, kami dapat juga pengaduan dari masyarakat yang merasa dirugikan dan disedot pulsanya, mengingat ajakan yang dikatakan gratis ini ternyata berbayar Rp 1.000 sampai Rp 1.500," kata anggota BRTI, Heru Sutadi, kepada Tempo, Minggu, 30 Oktober 2011.

Anggota BRTI lainnya, Nonot Harsono, mengatakan, dalam tiga pekan terakhir, pesan pendek "Dukung Komodo" itu berbayar menjadi Rp 1. "Seingat saya, sudah lebih dari dua mingguan operator bilang gratis atau Rp 1. (Alasannya), mesin billing-nya tidak bisa di-set nol katanya," ujar Nonot.

Ihwal biaya Rp 1 itu, Heru Sutadi mengatakan, di awal kampanye mendukung komodo disebut gratis, namun faktanya menyedot pulsa. "Rp 1 juga bukan gratis kan?" kata Heru. Karena itu, "Pengelola harus mengembalikan dana yang telanjur disedot dari pulsa masyarakat karena disebut gratis."

Heru berujar, content provider (CP) layanan SMS "Dukung Komodo" itu adalah Mobilink dan salah satu di antaranya bekerja sama dengan operator seluler Telkomsel. Pada saat evaluasi seluruh CP nantinya, kata Heru, Badan Regulasi akan memanggil pengelola SMS "Dukung Komodo". "Kami pasti akan memanggil Mobilink dan menanyakan ini," Heru menegaskan.

Dia juga akan mempertanyakan karena pengelola menyampaikan akan mengapresiasi bentuk dukungan dari masyarakat itu. "Katanya nama pendukung akan ditulis di museum komodo," ujar Heru. Menurut dia, hal itu menjadi pertanyaan karena pengiriman lewat pesan pendek hanya dengan nomor seluler pengirim dan tidak dilengkapi dengan identitasnya.

Evaluasi terhadap CP dan operator seluler dilakukan setelah Badan Regulasi menerima banyak keluhan ihwal SMS Premium, SMS Spam (sampah), dan ring back tone (RBT). SMS Premium dan nada dering ini dikeluhkan karena menyedot pulsa pelanggan secara sepihak tanpa dikehendaki. BRTI kemudian menerbitkan surat edaran pada 14 Oktober lalu yang meminta operator seluler menghentikan semua SMS Premium, nada dering, serta pesan pendek ke banyak tujuan atau broadcast komersil.

Heru Sutadi sebelumnya mengatakan, SMS "Dukung Komodo" termasuk kategori broadcast yang kemudian dikomersilkan karena berbayar.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmo Soetamo maupun juru bicara Telkomsel, Rikardo Indra, yang dikonfirmasi tak memberikan jawaban. Pesan pendek yang dikirim juga tidak dibalas.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

33 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

42 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.

Baca Selengkapnya