Menteri Perdagangan Kaji Ulang Impor Kentang  

Reporter

Editor

Sabtu, 22 Oktober 2011 05:00 WIB

Petani kentang di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Dieng, Banjarnegara sedang memanen. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berpendapat Indonesia seharusnya tidak lagi mengimpor kentang. Menurut dia, sebenarnya Kementerian Pertanian hanya mengeluarkan izin untuk mendatangkan bibit kentang. "Tapi kenyataan di lapangan mungkin agak berbeda," ujarnya di kantornya kemarin.

Untuk menyelesaikan persoalan impor kentang ini, kata Gita, Kementerian Perdagangan akan duduk bersama Kementerian Pertanian. Salah satu poin yang bakal dibicarakan adalah angka kebutuhan konsumsi kentang.

Masuknya kentang impor membuat geger pasar lantaran menyeret jatuh harga kentang lokal. Betapa tidak, kentang impor hanya dijual Rp 2.200 per kilogram, jauh di bawah kentang lokal yang dihargai Rp 5.500-6.000 per kilogram.

Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional Serikat Petani Indonesia Achmad Yakub meminta Kementerian Perdagangan menghentikan impor kentang dari Cina dan Bangladesh. Sebab, berdasarkan penelusuran Serikat Petani, masuknya kentang impor dari kedua negara tersebut memaksa pedagang kentang menurunkan harga kentang lokal menjadi Rp 4.000 per kilogram.

"Padahal petani baru bisa memperoleh imbal hasil yang cukup jika kentang produksinya dijual dengan harga di atas Rp 4.000," ucapnya.

Masalah kentang impor tidak berhenti pada harga yang kelewat murah, tapi juga bentuk kentang yang diimpor. "Dulu, kentang diimpor dalam bentuk olahan, sekarang dalam bentuk non-olahan," ujar Yakub.

Menteri Pertanian Suswono pernah menjelaskan, produksi kentang petani Indonesia 1 juta ton per tahun. Maka, menurut dia, impor kentang 40 ribu ton per tahun tidak mengganggu harga pasar.

Hanya, yang menjadi persoalan, hingga Juni tahun ini telah masuk 50 ribu ton kentang impor asal Cina dan India dengan harga di bawah Rp 3.000 per kilogram. Kentang inilah yang merusak harga pasar.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, sebelum digeser menjadi Wakil Menteri Perdagangan, telah meminta Kementerian Perdagangan melakukan variasi atas Harmonize System Code (HS Code) kentang impor.

Selama ini, kode untuk kentang tunggal tidak dibedakan antara bibit kentang, kentang jenis Atlantis, dan Granola. Pertanian mengusulkan agar mengubah HS Code kentang impor. Jika HS Code bisa diubah, impor kentang dan bibit bisa dipilah-pilah berdasarkan jenisnya.

FEBRIANA FIRDAUS | EFRI

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

22 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya