TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berpendapat Indonesia seharusnya tidak lagi mengimpor kentang. Menurut dia, sebenarnya Kementerian Pertanian hanya mengeluarkan izin untuk mendatangkan bibit kentang. "Tapi kenyataan di lapangan mungkin agak berbeda," ujarnya di kantornya kemarin.
Untuk menyelesaikan persoalan impor kentang ini, kata Gita, Kementerian Perdagangan akan duduk bersama Kementerian Pertanian. Salah satu poin yang bakal dibicarakan adalah angka kebutuhan konsumsi kentang.
Masuknya kentang impor membuat geger pasar lantaran menyeret jatuh harga kentang lokal. Betapa tidak, kentang impor hanya dijual Rp 2.200 per kilogram, jauh di bawah kentang lokal yang dihargai Rp 5.500-6.000 per kilogram.
Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional Serikat Petani Indonesia Achmad Yakub meminta Kementerian Perdagangan menghentikan impor kentang dari Cina dan Bangladesh. Sebab, berdasarkan penelusuran Serikat Petani, masuknya kentang impor dari kedua negara tersebut memaksa pedagang kentang menurunkan harga kentang lokal menjadi Rp 4.000 per kilogram.
"Padahal petani baru bisa memperoleh imbal hasil yang cukup jika kentang produksinya dijual dengan harga di atas Rp 4.000," ucapnya.
Masalah kentang impor tidak berhenti pada harga yang kelewat murah, tapi juga bentuk kentang yang diimpor. "Dulu, kentang diimpor dalam bentuk olahan, sekarang dalam bentuk non-olahan," ujar Yakub.
Menteri Pertanian Suswono pernah menjelaskan, produksi kentang petani Indonesia 1 juta ton per tahun. Maka, menurut dia, impor kentang 40 ribu ton per tahun tidak mengganggu harga pasar.
Hanya, yang menjadi persoalan, hingga Juni tahun ini telah masuk 50 ribu ton kentang impor asal Cina dan India dengan harga di bawah Rp 3.000 per kilogram. Kentang inilah yang merusak harga pasar.
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, sebelum digeser menjadi Wakil Menteri Perdagangan, telah meminta Kementerian Perdagangan melakukan variasi atas Harmonize System Code (HS Code) kentang impor.
Selama ini, kode untuk kentang tunggal tidak dibedakan antara bibit kentang, kentang jenis Atlantis, dan Granola. Pertanian mengusulkan agar mengubah HS Code kentang impor. Jika HS Code bisa diubah, impor kentang dan bibit bisa dipilah-pilah berdasarkan jenisnya.
FEBRIANA FIRDAUS | EFRI
Berita terkait
Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai
22 jam lalu
Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri
1 hari lalu
Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
2 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaViral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta
2 hari lalu
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok
3 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
3 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan
4 hari lalu
Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
5 hari lalu
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
6 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
6 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca Selengkapnya