TEMPO Interaktif, Gorontalo - Pemerintah Indonesia bersama dengan Badan Pangan Dunia (the United Nations World Food Program, WFP) hari ini meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 14 Provinsi paling rentan pangan di Indonesia. Peta yang merupakan tindak lanjut dari versi nasional yang telah dipublikasikan tahun lalu ini akan menjadi referensi dan pedoman dalam upaya penurunan kerawanan pangan di dalam negeri.
"Sebagai tindak lanjut dari komitmen Indonesia dalam pencapaian Millennium Development Goals," ujar Menteri Pertanian Suswono dalam siaran pers, Kamis, 20 Oktober 2011.
Empat belas provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Selanjutnya Lampung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Maluku, serta Nanggroe Aceh Darussalam.
Data itu nantinya bisa digunakan oleh berbagai lembaga, seperti Badan Ketahanan Pangan Provinsi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika. Upaya multisektor itu didukung oleh WFP dan Badan Ketahanan Pangan Pusat.
Peta tersebut telah menganalisis dan mengklasifikasikan tingkat kerentanan pangan dengan menitikberatkan kepada aspek ketersediaan pangan, akses pangan oleh rumah tangga, dan pemanfaatan pangan oleh individu. Peta itu juga akan berfungsi sebagai alat penyedia pembanding berbentuk statistik yang berguna dalam penentuan sasaran geografis bagi pemerintah untuk mewujudkan situasi ketahanan pangan dan gizi dalam negeri.
Menurut Acting Country Director WFP, Peter Guest, perubahan iklim, bencana alam yang cukup sering terjadi, dan kenaikan harga pangan merupakan tantangan yang lebih sulit dibanding sebelumnya dalam memerangi kelaparan. Untuk itu, diperlukan usaha keras untuk mengatasi persoalan tersebut.
Meskipun masih belum menyeluruh, komitmen pemerintah Indonesia dalam pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs), terutama dalam mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, telah menunjukkan hasil yang cukup positif.
Peluncuran Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Provinsi ini menunjukkan adanya komitmen dari pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Investasi dan upaya gigih dalam merampungkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Provinsi ini merupakan bukti komitmen kuat pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi di ke-14 provinsi tersebut," kata Peter.
Peta Kerentanan Pangan pertama Indonesia dikembangkan pada tahun 2005 oleh pemerintah Indonesia dan WFP, sedangkan edisi kedua diluncurkan langsung oleh Presiden Yudhoyono pada tahun 2010. WFP juga membantu mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi Indonesia yang didesain untuk memonitor situasi ketahanan pangan dan gizi tingkat nasional serta memberikan akses terhadap reaksi tanggap saat dibutuhkan berdasarkan sistem informasi real-time.
AGUNG SEDAYU
Berita terkait
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi
8 hari lalu
APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.
Baca SelengkapnyaHarga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024
12 hari lalu
Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran
15 hari lalu
Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum
19 hari lalu
PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaMenjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
20 hari lalu
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.
Baca SelengkapnyaAnalis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok
23 hari lalu
Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.
Baca SelengkapnyaEmiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen
25 hari lalu
Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember
31 hari lalu
Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi
32 hari lalu
Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.
Baca SelengkapnyaTerkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis
37 hari lalu
Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.
Baca Selengkapnya