DPR dan Pemerintah Sepakat Tak Ada Permainan Anggaran

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 11:57 WIB

Tamsil Linrung. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati penggunaan dana optimalisasi Rp 9,1 triliun tidak untuk belanja proyek. Pemerintah tak mau permainan anggaran seperti kasus Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah di kawasan transmigrasi terulang lagi.

“Kami sudah sepakat, itu tidak untuk belanja baru, tapi untuk belanja pemerintah pusat,” kata Wakil Ketua Badan Anggaran Tamsil Linrung saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Oktober 2011. Menurut Tamsil, pembahasan penggunaan dana alokasi akan dibahas lebih rinci oleh Panitia Kerja Belanja Pemerintah Pusat yang akan digelar secara terbuka, Selasa malam, pukul 19.00 WIB ini.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta jajaran kementerian teknis berhati-hati dalam membahas penggunaan dana optimalisasi. Agus meminta kementerian teknis belajar dari kasus suap Rp 1,5 miliar yang bermuara pada penggunaan dana optimalisasi APBN Perubahan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. “Ada kasus di salah satu kementerian, itu harus dievaluasi,” katanya.

Agus berharap kementerian teknis tetap mempertahankan usulan proyek-proyek yang sudah masuk dalam daftar Kementerian Keuangan yang belum dapat pos anggaran. Pemerintah, lanjut Agus, menutup usulan belanja baru yang muncul tidak sesuai prosedur yang berlaku. “Pemerintah harus taat asas,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mendukung sikap Agus. Hatta meminta pejabat eselon satu di kementerian dan lembaga teknis teliti dan jeli memilih belanja yang efektif. “Jangan menyimpang, apalagi ada proyek dadakan, tidak mungkin kita bisa buat proyek dadakan,” katanya.

Tamsil menegaskan Badan Anggaran tidak akan mengusulkan belanja baru yang tidak sesuai dengan prosedur. “Tidak ada itu belanja baru, semua sesuai RKP (Rencana Kerja Pemerintah) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Agus berseberangan dengan fraksi-fraksi di Badan Anggaran. Sebagian besar Fraksi, kecuali Gerindra, mengusulkan dana optimalisasi untuk pembangunan, namun tidak ada fraksi yang menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan pembangunan tersebut. “Pembangunan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pemerintah,” kata anggota Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi, pada saat rapat kerja pekan lalu.

Setelah rapat kerja Badan Anggaran Jumat lalu, disepakati dana optimalisasi Rp 12,8 triliun digunakan untuk mengurangi defisit anggaran Rp 1,6 triliun, alokasi pendidikan Rp 2,1 triliun, dana belanja pemerintah pusat Rp 9,1 triliun, yang akan dibahas dengan Komisi dan Panitia Kerja Belanja Badan Anggaran.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

12 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

22 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

7 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

7 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya