Survei: Asia Alami Percepatan Pemulihan Ekonomi 2004

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2003 13:35 WIB

TEMPO Interaktif, Hongkong:Kepercayaan dunia bisnis yang membaik membuat Asia mengalami percepatan pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dalam jajak pendapat yang dilakukan majalah ekonomi Far Eastern Economic Review (FEER) yang disampaikan dalam laporannya Kamis ini (18/12).Lebih dari 63 persen dari 2.806 pembaca yang disurvei mempercayai bahwa bisnis akan lebih baik di tahun 2004. Dalam survei itu juga tercermin 90 persen pembaca yang merupakan keturunan India berharap tahun depan menjadi "tahun yang penuh bunga".Paling tidak sinyal positif ini menyingkap kabut Asia setelah dilanda penyakit SARS beberapa waktu lalu dan ketakutan akan perang Irak. Beberapa pandangan optimis serupa mengenai pertumbuhan ekonomi juga tercermin dari beberapa pejabat.September lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan pertumbuhan di Asia, kecuali Jepang, akan mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen di tahun 2004, di mana ekonomi dunia melihatnya sebagai kelanjutan akhir pemulihan ekonomi.Bahkan di Jepang, tanda-tanda kebangkitan sebagai negara dengan peringkat ekonomi terbaik kedua di dunia sudah terlihat sejak resesi ketiga yang dialamainya tahun 1991. Organization for Economic Cooperation and Development telah meramalkan Jepang mencapai pertumbuhan ekonomi 2,7 persen tahun ini. Survei tahunan ke-11 yang dibantu lembaga survei ACNielsen Research ini, meminta pembaca mengurutkan 153 perusahaan multinasional dan antara 29 sampai 40 perusahaan lokal di 12 negara. Selama sembilan tahun terakhir, pembaca mengurutkan raksasa software Microsoft sebagai ranking teratas dalam urutan perusahaan multinasional. Berdasarkan laporan FEER, pertimbangannya adalah visi jangka panjang dan rekaman keuangan perusahaan itu.Perusahaan telepon genggam Nokia menduduki peringkat kedua, mengulangi kesuksesan peringkat sebelumnya yang dilakukan majalah ini. Nokia berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di pasar global sebesar 39 persen. Perusahaan ini pun menduduki peringkat atas bila dilihat dari sisi inovasinya yang telah menghabiskan biaya riset dan pengembangan sebesar US$ 3,5 miliar.Perusahaan manufaktur Jepang, Toyota, naik dua peringkat ke posisi tiga dalam survei tahun ini. Toyota diharapkan dapat membukukan labanya sebesar US$ 7,2 miliar tahun ini, dua kali lipat dari perolehan laba empat tahun lalu. Majalah ini menyebutkan Toyota menargetkan akan menambah pangsa pasar sebanyak 15 persen dalam tujuh tahun ke depan. AFP/Anastasya Andriarti - Tempo News Room

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 menit lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

1 menit lalu

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, belum putus harapan soal peluang timnya menjuarai Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

3 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

10 menit lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

16 menit lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

21 menit lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

22 menit lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

23 menit lalu

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

YLKI menilai penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) menggantikan sistem kelas di BPJS Kesehatan bakal menghadirkan kasta baru

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

23 menit lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

24 menit lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya