TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) mendapat tambahan pasokan gas untuk diekspor ke Singapura. "Tambahan pasokan sebanyak 100 BBTUD," kata Kepala BPMigas R. Priyono ketika dijumpai di Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-66, Rabu, 28 September 2011.
Menurut Priyono, tambahan pasokan ini didapatkan dari mekanisme swap atau pertukaran. Selain Singapura, tambahan pasokan juga diberikan untuk pasar domestik sebanyak 80 BBTUD. Pasokan gas yang akan di-swap berasal dari Lapangan Gajah Baru, Laut Natuna, yang dioperatori oleh Premiere Oil, dan Lapangan Jambi Merah yang dioperatori oleh Joint Operator Body PHE-Talisman.
Produksi kedua lapangan tersebut akan dialirkan ke Singapura. Menggantikan pasokan yang sebelumnya dialirkan dari Blok Corridor milik Conoco Philips. "Dari Conoco nanti dialihkan ke Jawa," jelasnya.
Rencananya, gas dari Conoco tersebut akan dialirkan untuk PLTGU Muara Tawar, Bekasi, dengan harga yang disepakati sebesar US$ 5-7 per BBTUD. Dengan begitu, pembangkit milik PLN tersebut akan mendapatkan tambahan gas sebanyak 80 BBTUD. Gas dari Conoco dipilih untuk dialirkan ke Jawa karena telah tersedia infrastruktur pipa gasnya. "Sedangkan dari Lapangan Gajah Biru dan Jambi Merang belum ada."
Mekanisme swap ini targetnya akan mulai berlaku pada bulan depan. Saat ini tinggal menunggu persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral terkait rencana pertukaran tersebut.
Priyono menegaskan tambahan pasokan tersebut sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kontrak gas Indonesia ke Singapura yang masih kurang dari volume yang disepakati selama ini. "Karena kalau kontrak pasokan tidak dipenuhi, akan terkena penalti,” kata dia.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo menyatakan semula tidak ada rencana dari pemerintah untuk menambah pasokan ke Singapura. "Tapi ternyata ada sumber gas baru yang menginginkan hasil produksinya masuk ke Singapura," paparnya.
Selain itu, pasokan dialirkan ke Singapura dikarenakan infrastruktur negara tersebut lebih siap ketimbang dalam negeri. Pemerintah tetap akan mengupayakan renegosiasi agar gas tersebut bisa dialihkan kembali ke dalam negeri apabila infrastruktur untuk gas tersebut telah siap.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaPengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen
12 Desember 2023
SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T
26 November 2023
SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016
23 Januari 2023
SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen
19 Januari 2023
SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar
3 Januari 2023
BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas
24 November 2022
Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas
23 November 2022
Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri
Baca Selengkapnya