TEMPO Interaktif, Jakarta:Proses uji tuntas (due diligence) PT Bakrie Finance Tbk. berikut anak usahanya, akan rampung pada akhir bulan Februari ini. Selanjutnya, kepemilikan sahamnya di tiga anak usaha akan dijual ke kreditur, sesuai dalam kerangka restrukturisasi utang. Menurut Presiden Direktur Bakrie Finance Zulbakri Bakar, bulan November tahun lalu pemegang saham perusahaan menyetujui rencana untuk mengkonversikan utang senilai Rp 1,5 triliun menjadi saham baru. Terkait dengan restrukturisasi utang, juga disetujui penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), sejuumlah 95 miliar lembar. Saat ini Bakrie Finance masih menjadi mayoritas di tiga anak usahanya, yaitu PT Swadinamika, Asuransi Jiwa Bakrie, dan Ikrar Lloyd. Perusahaan akan melepas seluruh kepemilikannya di anak usaha itu untuk melunasi utang. Ada empat pihak, kata Zulbakri, yang melakukan penawaran. Dua diantaranya adalah pemegang saham minoritas, sebagai hak opsi mereka (put option), katanya kepada wartawan, di sela-sela paparan publik perusahaan, di Jakarta, Kamis (20/2). Tapi, lanjut dia, baru Ikrar Lloyd dan Asuransi Bakrie yang dibuka penawarannya ke publik, sedangkan Swadinamika belum. Menurut Zulbakri, setelah uji tuntas selesai bulan ini, penjualan itu baru akan dilakukan. Dari dana yang diperoleh itu, semuanya digunakan untuk membayar utang. Kita harapkan dalam semester ini dapat terlaksana, katanya. Setelah proses restrukturisasi utang ini selesai, tutur dia, baru perusahaan menyusun rencana kerja ke depan. Sebelumnya, tahun lalu perusahaan ini vakum beroperasi karena dikenai status Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) oleh Departemen Keuangan. Yura Syahrul --- TNR