SPBU Nakal Dihukum Menjual BBM Non-Subsidi

Reporter

Editor

Jumat, 29 Juli 2011 16:43 WIB

Suasana di sebuah SPBU di Jakarta (13/1). Pemerintah akan menaikkan anggaran subsidi energi untuk bahan bakar minyak, LPG, dan bahan bakar nabati, dari Rp 68,7 triliun menjadi Rp 28,1 triliun. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Pertamina (persero) akan menindak tegas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang diketahui melakukan penyelewengan dalam penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun, memaparkan bahwa hingga saat ini, Pertamina telah mencatat setidaknya terdapat 61 pompa bensin yang ketahuan menyimpang. "SPBU 'nakal' itu biasanya menjual BBM subsidi ke daerah-daerah industri," ujarnya, Jumat, 29 Juli 2011. SPBU nakal tersebut paling banyak diketahui berada di dekat daerah industri dan kawasan pertambangan, seperti kawasan Kerawang, Lampung, dan beberapa provinsi di Kalimantan.

Sebagai bentuk sanksi, Pertamina melarang SPBU beroperasi dalam jangka waktu tertentu dan tidak boleh menjual bahan bakar. Namun, dikarenakan SPBU merupakan pelayanan umum dan sebentar lagi akan memasuki bulan puasa, kebutuhan masyarakat akan bahan bakar harus tetap dipenuhi. "Jadi, kami stop penjualan BBM subsidi ke sana, mereka hanya boleh menjual BBM non-subsidi saja," tegasnya.

Dia mengakui, marjin keuntungan dalam menjual BBM non-subsidi memang tipis. Jadi, belum tentu pom bensin yang dihukum hanya bisa jual BBM non-subsidi tersebut mampu bertahan dengan sanksi yang diberikan oleh Pertamina. Apabila SPBU tidak sanggup beroperasi akibat ketentuan tersebut, Pertamina akan mengambil alih dalam operasional pom bensin tersebut. "Karena kita harus dahulukan kebutuhan masyarakat," ujar Harun. Jangka waktu pengambilalihan akan ditentukan Pertamina kemudian.

Mencegah aksi penyelewengan dalam distribusi BBM subsidi di bulan puasa dan Lebaran, Pertamina kini meningkatkan pengawasan melalui kerja sama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPHMigas) dan Pemerintah Daerah setempat. Meskipun pengawasan diperketat, Pertamina mengaku tidak membatasi kuota BBM. Demi tercukupinya kebutuhan masyarakat, pemerintah malah menambah impor Premium dan Solar selama bulan Juli dan Agustus.

Impor Premium, misalnya, yang biasanya ada di kisaran 5 sampai 6 juta barel per bulan. Khusus untuk bulan puasa dan Lebaran, impor ditingkatkan menjadi 8,4 juta barel. Sedangkan Solar sebanyak 4,4 juta barel

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

12 jam lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

5 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

7 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

8 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

9 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

9 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesian GM Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

9 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesian GM Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya