TEMPO Interaktif, Jakarta - Pilot-pilot maskapai PT Garuda Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) sepakat melakukan aksi mogok kerja pada 28 Juli mendatang.
Keputusan tersebut diambil karena para pilot tidak lagi percaya dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akibat kesalahan manajemen yang dilakukan perusahaan penerbangan pelat merah tersebut. "Terjadi penyimpangan dari manajemen dalam menerapkan Standard Aviation Penerbangan Industri Penerbangan Internasional yang menjadi standar penerbangan nasional," ujar Presiden APG, Kapten Stephanus Gerardus Rahadi, Jumat 22 Juli 2011.
Dia mengatakan, penerapan yang menyimpang misalnya memilih tenaga yang tidak kompeten, terutama untuk para pilot. "Kondisi ini membuat kami tidak tenang dalam menjalankan tugas. Padahal dalam standar keselamatan penerbangan, ketenangan awak pesawat merupakan syarat utama," katanya.
Karena itu, dia meminta agar manajemen mengubah kondisi yang ada saat ini. Sebab, kebijakan yang selama ini diambil telah merugikan penerbangan di mata internasional. "Kami, para pilot Garuda Indonesia, memohon maaf sebesar-besarnya kepada bangsa Indonesia, khususnya pengguna jasa maskapai ini yang terganggu kenyamanannya akibat aktivitas mogok beserta dampaknya yang akan kami lakukan," kata Stephanus.
Ia menegaskan, jika pimpinan ataupun manajemen Garuda tidak menanggapi tuntutan tersebut terhitung 21 Juli 2011, "Kami pun akan melakukan mogok kerja pada Kamis, 28 Juli 2011, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
2 jam lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaTidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024
23 jam lalu
Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
1 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
2 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
2 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaWahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan
3 hari lalu
Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan
Baca SelengkapnyaWacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan
3 hari lalu
Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).
Baca SelengkapnyaPelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta
3 hari lalu
Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan
3 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki
3 hari lalu
Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.
Baca Selengkapnya