TEMPO Interaktif, Jakarta - Di tengah keterpurukan industri mebel dalam negeri, para pengusaha antusias menggelar pameran ke luar negeri, terutama Cina. Para pengusaha terpaksa mengalihkan pangsa pasar karena negara tujuan ekspor, seperti Amerika Serikat dan Eropa, terbelit krisis.
Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia Ambar Tjahyono mengatakan ekonomi Amerika dan Eropa yang melambat berdampak pada melemahnya daya beli importir. "Misalnya, utang Yunani berimbas ke Prancis, Italia, dan Spanyol," katanya di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2011.
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menyebabkan ekspor ikut menurun. Akibatnya terjadi lonjakan harga mebel Indonesia di luar negeri sebesar 15 persen dibanding saat kurs Rp 10 ribu per dolar AS. Sehingga orang membeli mebel karena fungsional, bukan lagi sekadar gaya.
Data Asmindo menyebutkan, ekspor mebel dan kerajinan pada semester pertama tahun ini turun 21,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester pertama 2010, ekspor mencapai US$ 1,46 miliar. Sedangkan pada semester pertama tahun ini hanya US$ 1,15 miliar.
Untuk mebel, penurunan sebesar 20,79 persen, dari US$ 1,17 miliar menjadi US$ 924 juta. Untuk kerajinan, penurunan mencapai 23,36 persen, yaitu dari US$ 297,83 juta menjadi US$ 228,27 juta. Penurunan terbesar terjadi pada rotan sebesar 26,12 persen, dari US$ 81,65 juta menjadi US$ 60,32 juta.
Kondisi tersebut membuat Asmindo lebih serius membidik pasar di luar pasar tradisional. Pasar yang berpotensi besar adalah Cina. Saat ini ekspor ke Cina baru 3 persen dari total ekspor mebel dan kerajinan. "Target kami, angka ini naik menjadi 10 persen,'' ujar Ambar.
Asmindo sudah meluncurkan Lecong Project, ruang pamer produk mebel Indonesia di Lecong, Guangzhou, Provinsi Guandong. Melalui ruang pamer ini, Asmindo ingin membentuk citra Indonesia sebagai tujuan pembeli mebel dan kerajinan. "Di Lecong, seluruh mal berisi mebel dan kerajinan," kata dia.
Bersama pengusaha asal Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam, Indonesia menjajaki kerja sama dengan Cina. Rencananya, pemerintah Cina akan memberi subsidi berupa diskon untuk Lecong Project. Ambar berharap pemerintah Indonesia juga ikut berkontribusi dalam proyek itu.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk membantu Asmindo. Kementerian memiliki anggaran Rp 371 miliar untuk mendukung industri kreatif, termasuk mebel. "Saya sedang hitung-hitung," katanya.
Euis mengatakan, sebelumnya pemerintah sudah memiliki gerai UKM di Kunming. Gerai ini pernah efektif, terutama di bidang kerajinan dan garmen. "Saya ada rencana melihat keadaannya. Kalau pemerintah Cina mengizinkan, saya ingin memindahkan gerai itu ke Guangzhou," ujarnya.
ATMI PERTIWI | BOBBY CHANDRA
Berita terkait
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit
2 hari lalu
Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
4 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaPNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya
11 hari lalu
Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.
Baca SelengkapnyaIntip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024
50 hari lalu
Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.
Baca SelengkapnyaSetelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024
51 hari lalu
Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?
Baca SelengkapnyaBerawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta
56 hari lalu
Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel
57 hari lalu
Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBuka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia
28 Februari 2024
Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.
Baca SelengkapnyaTMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024
21 Februari 2024
TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.
Baca SelengkapnyaCara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin
17 Januari 2024
Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.
Baca Selengkapnya