Ikatan Auditor Kecam Keras Kejahatan Perbankan  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Juni 2011 16:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) Iryanto Hutagaol mengecam keras tindak kejahatan yang terjadi di industri perbankan baru-baru ini. "Kami mendesak kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas para pelakunya," kata Iryanto di Jakarta, Kamis, 23 Juni 2011.

Iryanto menilai lemahnya pengawasan internal dan komitmen petugas bank untuk melaksanakan standar operasional prosedur menjadi faktor utama terjadinya tindak kejahatan di perbankan. Untuk mencegah bobolnya kembali dana nasabah, IAIB akan meningkatkan kembali kapasitas dari seorang internal audit. "Kami juga akan periksa kembali sistem pengawasannya, apakah sudah sangat kuat," tandas Iryanto.

Selain itu, Iryanto menegaskan harus ada keterlibatan semua elemen untuk mencegah terulangnya kembali fraud di perbankan. "Nasabah juga harus ditingkatkan pengetahuannya karena mereka pun bertanggung jawab menjaga asetnya," tuturnya.

Hal senada diucapkan oleh Sekretaris Jenderal IAIB Hidayat Prabowo. Menurut dia, kejahatan perbankan atau fraud pada mulanya dilakukan dalam skala kecil. Lambat laun pelaku mulai berani melakukan tindak kejahatan dalam transaksi yang lebih besar. "Kalau dari pelakunya sih masih orang lama, modusnya saja yang beda," tutur Hidayat.

Untuk mencegah fraud kembali terjadi, tambah Hidayat, pihak perbankan harus menciptakan lingkungan pengawasan sampai tingkat antar individu. "Seperti menciptakan wistler blower-lah," katanya.

Selain itu, kata Hidayat, IAIB akan membuat suatu forum berbagi antarpelaku perbankan. Tujuannya untuk berbagi berbagai informasi dan perkembangan terkini. "Kami tidak senang kalau ada bank yang fraud. Itu artinya peringatan buat yang lain," ujarnya.

Hari ini, IAIB menggelar musyawarah nasional dan rapat umum pemilihan pengurus untuk periode 2011-2014. Hasil rapat memutuskan bahwa Hidayat Prabowo dan Sindu Adisuwono, General Manager Bank BCA, sebagai Ketua Umum dan Sekjen IAIB periode 2011-2014. Hidayat, yang menjabat juga sebagai Senior Vice President Retail Audit Group di Bank Mandiri, menggantikan Iryanto Hutagaol yang sebelumnya menduduki Ketua Umum IAIB untuk periode 2008-2011.

Sektor perbankan sendiri pada 2010 mencatat laba yang cukup tinggi, yaitu Rp 57,3 triliun. Ada kenaikan sebesar 130 persen dari tahun 2005 yang hanya mencapai laba Rp 24,9 triliun.

Sementara, untuk total kredit yang dikucurkan oleh perbankan sampai dengan Desember 2010 mencapai angka Rp 1.765,8 triliun. Jumlah ini melebihi pendanaan melalui emisi saham di pasar modal yang menyentuh angka Rp 879,9 triliun.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya