Genjot Sektor Pertanian, Pemerintah Gandeng Swasta

Reporter

Editor

Minggu, 12 Juni 2011 23:36 WIB

Mengangkat Pamor Beras Dewa

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menggandeng 14 perusahaan untuk menggenjot produksi pertanian. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan salah satu komitmen yang dihasilkan dalam ajang World Economic Forum for East Asia 2011 adalah menggenjot sektor pangan. "Bentuk konkretnya disebut 20-20-20," katanya di Jakarta kemarin.


Maksudnya, meningkatkan produktivitas pertanian 20 persen, menurunkan emisi gas karbon 20 persen, dan mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan 20 persen. "Telah disepakati program ini dilaksanakan di Indonesia," kata Hatta.

Perusahaan yang terlibat dalam program ini berencana membangun pabrik di Indonesia dengan tujuan menggenjot produksi di sektor hilir. Mereka adalah Nestle, Sinar Mas, Unilever, Cargill, Dupont, Monsanto, Metro, McKenzie, ADM, Indofood, Swiss RE, Bungee, dan Sygenta.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan program ini akan dilaksanakan mulai 1 Juli mendatang. Adapun peningkatan produksi pertanian ditargetkan tercapai pada 2014. "Ini bukan corporate social responsibility, tapi rantai perdagangan," ujarnya.

Dua di antara 14 perusahaan yang terlibat berencana menanamkan investasi hingga ratusan juta dolar untuk memuluskan program ini. Chief Executive Officer Nestle untuk Indonesia, Arshad Chaudhry, menyatakan Nestle akan menggelontorkan US$ 100 juta untuk membangun pabrik baru di Karawang. Program yang melibatkan perusahaan asal Prancis ini adalah meningkatkan produksi kakao di Sulawesi dan susu di Jawa Tengah.

Adapun Presiden Komisioner PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Franky Widjaja mengatakan Sinar Mas akan mengalokasikan belanja modal US$ 250 juta. Dana ini untuk menggenjot produksi minyak sawit mentah.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan isu pangan menjadi perhatian utama karena menyangkut hidup orang banyak. Untuk mencegah fluktuasi harga pangan, dibutuhkan beberapa langkah, antara lain menjaga stok pangan domestik, transparansi informasi, dan stok pangan. "Kemudian berupaya menaikkan produksi saat menghadapi perubahan iklim," katanya.

l EKA UTAMI APRILIA | ANANDA BADUDU | AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

21 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

25 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

29 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

38 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya