TEMPO Interaktif, Singapura - Harga minyak di perdagangan Asia Selasa kemarin turun menyusul adanya spekulasi bahwa negara-negara pengeskpor minyak bakal meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 52 persen menjadi US $ 98,49 per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli jatuh 41 persen menjadiUS $ 114,07
Sebanyak 12 negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) hari ini dijadwalkan bertemu di Wina, Austria. OPEC diharapkan bisa menjaga produksi di tengah kekhawatiran bakal goyahnya perekonomian dunia menyusul kenaikan harga minyak dunia. . "Fokus hari ini negara-negara lain termasuk Arab Saudi ingin kenaikan produksi dan menjaga harga yang lebih rendah," kata Ker Chung Yang, seorang analis komoditas di Phillip Futures di Singapura kemarin.
Iran dan Venezuela tetap pada tekadnya semula untuk tidak menaikkan produksi, agar harga lebih tinggi. "Negara-negara OPEC Tidak perlu meningkatkan produksi minyak,” kata Gubernur OPEC Iran, Muhammad Ali Khatibi kemarin.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.