Pemerintah Didesak Terapkan Bea Masuk Anti Dumping

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 16:57 WIB

Anggito Abimanyu. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah kalangan mendesak pemerintah untuk menerapkan bea masuk anti dumping sementara (BMADS). Bea ini khususnya diterapkan terhadap sejumlah produk yang terindikasi mengalami injury setelah satu tahun pelaksanaan pasar bebas ASEAN-Cina (CAFTA).

Sejumlah produk dalam negeri diperkirakan mengalami dampak buruk akibat kalah bersaing dengan barang impor yang masuk secara ilegal. Penerapan bea anti dumping dan safeguards menurut pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Aggito Abimanyu diperlukan sebagai solusi jangka pendek.

Tapi mekanismenya terlalu lama, pemerintah perlu mengambil terobosan dengan menerapkan BMADS, sebelum industri kita keburu gulung tikar,” kata mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini di Jakarta, Selasa (26/4).

Selain itu pemerintah juga bisa memakai instrumen perlindungan sementara seperti bea masuk non tarif sementara, proteksi, bea masuk imbalan dan standar nasional Indonesia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unika Atma Jaya Prasetyantoko. “Mekanismenya perlu diperingkas, jangan bertele-tele dan terlalu lama,” katanya.

Namun, menurut Anggito, pemerintah saat ini tampaknya masih gamang dan takut untuk menerapkan mekanisme perlindungan sementera seperti BMADS. Penerapan BMADS memang beresiko. Apabila terbukti tidak melakukan pelanggaran, pemerintah harus mengembalikan bea yang ditarik dari importir.

Misalnya sebelumnya bea masuk hanya 5 persen, kemudian dikenakan BMADS dan dinaikkan menjadi 20 persen. Apabila kemudian tidak terbukti, maka pemerintah harus mengembalikan dana yang ditarik tersebut. “Karena itu tampaknya pemerintah tidak berani melakukannya,” ungkapnya.

Advertising
Advertising



AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

3 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

4 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

6 jam lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

7 jam lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

14 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

21 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

22 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

22 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

23 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya