Pengusaha Rotan Keluhkan Kebijakan Pemerintah  

Reporter

Editor

Senin, 25 April 2011 18:29 WIB

Pengrajin rotan. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) mengeluhkan kebijakan pemerintah yang memperketat ekspor rotan asalan dan setengah jadi melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/8/2009 tentang Ketentuan Ekspor Rotan.

Kebijakan tersebut dinilai Asosiasi bisa mematikan industri rotan dalam negeri dengan menghilangkan kesempatan menjual barangnya akibat tak terserap di industri lokal. "Serapan produksi rotan di dalam negeri pada 2010 sebesar 30 ribu ton, dan tahun ini diperkirakan hanya 12 ribu ton," kata Sekretaris Jenderal APRI Lisman Sumardjani, hari ini.

Menurut dia, penurunan produksi tersebut diakibatkan banyak industri rotan olahan yang tumbang. Sebagai contoh, pada 2007 masih ada 614 unit usaha pengoglahan rotan dalam negeri, dan pada 2008 tinggal 234 unit yang tersisa.

"APRI meminta kalaupun pemerintah menutup keran ekspor rotan secara total, harus ada hitungan berapa kebutuhan dalam negeri dan volume yang tersedia," katanya.

Jika ada hitungan tersebut, APRI meminta pemerintah juga menerapkan aturan wajib pasok dan wajib beli bagi industri dalam negeri. Kewajiban memasok ditujukan bagi pengusaha rotan sedangkan wajib beli ditujukan bagi industri pengolahan rotan dalam negeri.

"Jika ada aturan kewajiban seperti itu harga jual rotan nanti memakai harga internasional dikurangi biaya transportasi dan bebas pengenaan pajak ekspor 15 persen," ujarnya.

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Ambar Tjahjono mengatakan saat ini kebutuhan bahan baku rotan untuk mebel atau kerajinan belum meningkat tajam. "Belum begitu melonjak dibanding tahun lalu, kalaupun ada kenaikan itu belum signifikan," kata Ambar ketika dikonfirmasi.

Alasan belum meningkatnya kebutuhan bahan baku rotan ini, lanjutnya, karena rotan plastik masih banyak mendominasi pasar yang akhir-akhir ini menggeser produksi rotan asli. Oleh sebab itu, dia setuju jika pengusaha barang jadi diwajibkan membeli rotan dalam negeri sebagai bahan baku.

"Kalau memang tidak mampu sebaiknya pemerintah ikut membantu menanganinya," kata dia. Saat ini, kebutuhan rotan sebagai bahan baku mebel dan kerajinan mencapai 60 ribu ton.

Lisman kembali menjelaskan, Indonesia berpotensi kehilangan sekitar US$ 2,052 miliar jika kelebihan pasokan produksi rotan tidak dijual. Pada 2009, nilai ekspor rotan mentah mencapai US$ 27 juta.

ROSALINA

Berita terkait

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

4 Januari 2023

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

Keunggulan dari produk Dona Doni yaitu selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan aneka desain produk yang variatif.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

25 Juni 2019

Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

Muatan tak dilengkapi dokumen kepabeanan ekspor rotan yang sah seperti surat pemberitahuan ekspor barang, persetujuan ekspor dan karantina tumbuhan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

24 April 2016

Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

Indonesia dan Uni Eropa pun sepakat mempromosikan perdagangan kayu yang diproduksi secara legal.

Baca Selengkapnya

Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

21 Februari 2016

Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

Anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tak terserap industri mebel dalam negeri. Sebaliknya pemerintah melarang ekspor rotan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

18 November 2015

Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

Uni Eropa bersikap terbuka dengan permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade

Baca Selengkapnya

2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

5 Juli 2013

2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

Ekspor produk rotan akan lebih ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

13 Juni 2013

Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

Ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya
pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan
baku.

Baca Selengkapnya

Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

9 Mei 2013

Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

Asmindo keberatan dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang mengharuskan karantina untuk produk ekspor

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

28 Januari 2013

Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

Peningkatan ekspor produk rotan ini disebabkan oleh penurunan produksi furnitur rotan Cina karena negara tersebut tidak lagi memiliki bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

9 Januari 2012

Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

Kami sih sudah siap, tapi rotannya yang belum tersedia."

Baca Selengkapnya