TEMPO Interaktif, Jakarta:Pasar akan bergerak naik pada perdagangan bursa efek Jakarta minggu depan, terutama didorong rencana divestasi Indosat. “Indeks 452 merupakan angka keramat dan akan dicoba lagi untuk menembusnya minggu depan,” ujar analis Niaga Securitas, David Ferdinandus, kepada Tempo News Room, Sabtu (16/2) siang. Meskipun prakiraan kenaikan ini masih dibayangi profit taking, tapi ada dua faktor positif yaitu rencana divestasi Indosat dan laporan keuangan setiap perusahaan. “Divestasi Indosat memberi kontribusi yang besar,” jelas David. Selain itu kemungkinan penguatan rupiah akan memperkuat bursa. “Rupiah menguat akan berpengaruh kepada utang dolar para perusahaan dan perusahaan yang memiliki masukan dari dolar,” ungkap dia. David mengatakan perusahaan-perusahaan farmasi akan mendominasi pasar minggu depan. Juga untuk saham-saham bank karena pemerintah akan melakukan langkah-langkah untuk menggairahkan perbankan di Indonesia. “Untuk saham-saham unggulan, seperti Indosat, bisa naik menembus angka Rp 13 ribu,” kata pengamat dari Niaga Securitas ini. Sementara itu perusahaan-perusahaan tambang milik pemerintah, sebagai saham lapis kedua yang belum dilirik, minggu depan diperkirakan akan dilirik oleh pasar. Ini disebabkan oleh adanya rencana divestasi pemerintah terhadap semua BUMN, termasuk perusahan tambang. (Kurniawan-Tempo News Room)
Berita terkait
Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka
2 menit lalu
Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka
Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.