Target Minyak Nasional Sulit Tercapai

Reporter

Editor

Rabu, 20 April 2011 18:51 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Produksi minyak dari sumur-sumur tua yang ada di Indonesia diyakini tidak akan mampu mendongkrak produksi minyak nasional sehingga dapat mencapai target produksi nasional sebesar 970 ribu barel per hari sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2011.

Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Teknik Perminyakan ITB yang sekaligus Sekretaris Pimpinan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BPMigas), Rudi Rubiandini, Rabu (20/4). "Produksi dari sumur tua sangat kecil paling maksimal hanya 5 barel per hari,"' kata dia.

Berdasarkan data, terdapat 5.244 sumur tua atau suspended yang terdapat di wilayah Jawa (797 sumur), Kalimantan dan Timur Indonesia (2.132 sumur),dan wilayah Sumatera (2.094 sumur)."Tapi tahun ini kalau bisa mengaktifkan 100 sumur saja sudah bagus," tekannya.

Alasannya, Indonesia belum memiliki perlatan produksi minyak yang terjangkau agar bisa digunakan untuk mengelola sumur tua. Teknologi yang digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terlalu mahal bagi badan usaha milik daerah (BUMD). Hasilnya, produksi sumur tua tidak akan bisa banyak.

Kendala dalam pengembangan sumur tua ini juga diakui oleh Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Salis S Aprilian. Sumur tua yang terdapat di Indonesia menurutnya tidak dapat langsung diproduksikan , beberapa sumur ada yang lapisannya sudah bocor dan tidak mulus, kemudian ada yang di dalamnya terdapat benda seperti batu dan besi karena saat ditinggalkan dibiarkan."Belum lagi tekanan reservoir sumur tua yang rendah , sehingga untuk memproduksi dua barel minyak harus dikelola dengan gunakan 98 barel air," paparnya.

Kondisi ini juga diperparah dengan minimnya data dan informasi mengenai sumur-sumur tua. Dalam praktiknya, sering terjadi dalam data dinyatakan terdapat sumur tua di satu daerah tetapi ternyata sulit untuk menemukannya.

Pengelolaan sumur tua juga dinilai tidak ekonomis. Menurut hitungan Peneliti IATMI Sayoga Heru Prayitno, biaya produksi untuk sumur tua mencapai US$ 25 per barel tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Reaktivasi sumur tua dengan metode produksi tradisional membutuhkan dana sebesar Rp 200 juta dan jangka waktu 290 hari. Sementara ,dengan menggunakan teknologi tepat guna, dibutuhkan dana sebesar Rp 300 juta dan waktu 21 hari.

GUSTIDHA BUDIARTIE


Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

3 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

45 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

11 Maret 2024

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

11 Maret 2024

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

26 Februari 2024

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

Kilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup

11 Februari 2024

Kilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup

BPH Migas meminta Pertamina menyiapkan Kilang Cilacap mem-back-up pasokan BBM di tengah rencana shut down Kilang Balikpapan.

Baca Selengkapnya

Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur

28 Januari 2024

Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas imbau badan usaha jaga stok BBM jenis Avtur atau Jet A-1.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023

15 Januari 2024

Kementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023

Kementerian ESDM masih punya pekerjaan rumah alias PR untuk merealisasikan bahan bakar minyak atau BBM satu harga.

Baca Selengkapnya

Kepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024

13 Januari 2024

Kepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024

BPH Migas memastikan pasokan energi yakni BBM dan LPG dalam kondisi aman menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam

9 Januari 2024

Kepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam

Laporan Kepala BPH Migas terkait evaluasi pelaksanaan dan penutupan Posko Nataru 2023/2024 dalam sektor BBM.

Baca Selengkapnya