Pemerintah Waspadai Stok Bawang Melimpah

Reporter

Editor

Rabu, 30 Maret 2011 19:31 WIB

Sejumlah buruh membersihkan bawang merah di Tasikmalaya, Jawa Barat(3/11). Mereka mendapat upah Rp 150/kg dan seharinya mampu membersihkan 60-70 kg. Foto: TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Perdagangan mewaspadai melimpahnya stok bawang merah di pasar induk yang bisa mengakibatkan harga jatuh. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo meminta petani bawang menahan sebagian stoknya untuk beberapa waktu, sebab harga bawang di pasaran mulai jatuh.

"Bawang kan bisa disimpan dalam kurun waktu tertentu, meski
memang tidak selama beras. ini diharapkan rekan-rekan yang bergerak di produksi juga harus bisa kita lihat informasi yang ada di pasar induk. Kalau suplainya lebih dari kuantum tertentu, harga bisa
turun. Jangan sampai bawang merah masuk ke pasar induk terlalu banyak," ujar Gunaryo usai seminar pangan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/3).

Menurut dia, penahan stok tersebut dimaksudkan agar harga di tingkat petani maupun konsumen tidak lebih jatuh, apalagi saat ini beberapa
daerah penghasil bawang merah seperti Brebes dan sejumlah daerah di Jawa Timur mulai mengalami panen.

Bawang merah merupakan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi mencapai 7,88 persen pada pekan IV Maret 2011 dibanding per pekan III Maret 2011. Berdasarkan data Kemendag, pada pekan III, harga bawang merah mencapai Rp 25.809/kilogram kemudian turun menjadi Rp 23.776/kg pada pekan IV. Sementara itu, rata-rata harga bawang merah pada Maret 2011 adalah Rp 26.102/kg atau turun sedikit dibanding harga rata-rata Februari 2011 Rp 26.469/kg.

Gunaryo memprediksi penurunan harga ini nantinya tidak akan banyak mengalami perubahan, terutama menurun lagi karena suplai masih imbang dengan kebutuhan. "Sepertinya harga tidak turun lagi melihat kebutuhan dan kultur masyarakat kan memang lebih suka bawang dari dalam negeri atau bawang lokal," katanya.

Meskipun begitu, dia mengatakan Indonesia memang masih mengimpor bawang merah saat stok dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Selain impor bawang, lanjutnya, Indonesia juga masih mengimpor bibit bawang. Impor bibit bawang ini, kata dia, diperuntukkan bagi petani yang mengalami panen tidak terlalu baik akibat cuaca buruk, yang membuat petani tak bisa menghasilkan bibit yang baik untuk musim tanam selanjutnya. "Kemarin bibit bawang sempat terhambat karena iklim," ungkapnya.

ROSALINA

Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

9 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

20 jam lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

15 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

15 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

20 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya