TEMPO Interaktif, Jakarta - Terus naiknya harga minyak dunia membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta warga berhemat energi. "Presiden selalu beri arahan untuk penghematan energi, jangan boros energi," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sebelum rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (7/3).
Menurutnya, Presiden juga selalu memberi arahan untuk meningkatkan produksi energi. Hatta menegaskan pemerintah terus memantau kenaikan harga minyak. "Kita pantau terus," ucapnya.
Kian memanasnya konflik di Libya, yang merupakan salah satu anggota negara penghasil minyak, memicu harga minyak kembali bergerak naik. Harga minyak untuk jenis Sweet Crude di pasar Asia pagi ini ditransaksikan kembali naik US$ 0,95 (0,91 persen) menjadi US$ 105,37 per barel. Jenis Brent juga naik US$ 0,6 (0,52 persen) ke US$ 116,57 per barel.
Makin mahalnya harga minya dikhawatirkan akan membebani perekonomian global dan menghambat pemulihan ekonomi selepas krisis finansial.
Kepala Riset dari PT MNC Securities, Edwin Sebayang dalam analisisnya hari ini mengatakan naiknya harga minyak diatas US$ 104 per barel berpotensi pula membahayakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011. Lonjakan harga itu pun dapat memicu kenaikan inflasi domestik maupun global menjadi sentimen negatif bagi bursa domestik dan bursa regional.
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.