RUU Pengendalian Tembakau Jangan Merugikan Jawa Timur  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Februari 2011 17:08 WIB

Petani tembakau. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap Rancaganan Undang-Undang tentang Pengendalian Dampak Tembakau terhadap Kesehatan tidak melahirkan larangan merokok.

"Kalau bisa cukup pembatasan area merokok. Kalau sampai merokok dilarang bisa bangkrut negeri ini," kata Gus Ipul seusai menemui Badan Legislasi (Banleg) DPR RI di ruang VVIP Bandara Juanda Surabaya, Kamis siang tadi (17/2).

Menurut Gus Ipul, Pemerintah Jawa Timur berkepentingan mengawal pembahasan RUU teesebut agar tidak merugikan Jawa Timur. Apalagi, Jawa Timur menyumbang 180 miliar batang rokok, atau lebih dari 60 persen dari kapasitas produksi rokok nasional, yakni 240 miliar batang per tahun.

Kontribusi cukai tembakau dari Jawa Timur juga sangat besar, mencapai Rp 48 triliun dari total Rp 66 triliun hasil cukai tembakau secara nasional.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Jawa Timur, luas lahan tembakau mencapai 102.000 hektare yang tersebar di 22 kabupaten. Produksi tembakau dari Jawa Timur per tahun mencapai 81 ribu ton, atau 56,9 persen dari produksi tembakau nasional.

"Jika diasumsikan harga tembakau Rp 20 ribu per kilogram, pasar tembakau di Jawa Timur mencapai Rp 1,64 triliun per tahun. Itu baru berupa tembakau mentahan. Belum lagi kalau sudah menjadi rokok," ujar Gus Ipul.

Produk tembakau Jawa Timur, tambah Gus Ipul, juga yang terbaik di Indonesia, bahkan dunia, dengan kadar nikotin di bawah dua persen. Padahal aturan pemerintah kadar nikotin tidak boleh lebih dari 2,3 persen.

Menanggapi hal ini, Ida Fauziah, pimpinan rombongan Banleg DPR mengakui di internal Banleg juga masih terjadi kebimbangan dalam membahas RUU tersebut.

"Kami akui ada dua kepentingan yang saling berlawanan, ini harus dijembatani dan kami datang ke Jawa Timur untuk mencari tambahan informasi," papar politisi dari PKB itu.

Masukan dari Jawa Timur, kata Ida Fauziah, akan dijadikan dasar pembahasan RUU. Banleg mengakui, Jawa Timur menjadi poin pokok yang harus didengarkan, apalagi potensi tembakau asal Jawa Timur memang yang terbesar secara nasional. FATKHURROHMAN TAUFIK.


Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

3 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

12 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

22 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

26 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

28 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

41 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

45 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

56 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

59 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya