TEMPO Interaktif, Jakarta -Badan Pusat Statistik akan mengkaji ulang model penghitungan inflasi. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty mengatakan konsistensi kelompok komoditas yang menjadi komponen penghitungan inflasi selalu dikaji ulang. "Direview terus, memang (masih) layak nggak sih," katanya.

Sebenarnya, inflasi memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan rakyat. Sebab itu bundle of commodity atau kelompok komoditas harus bisa menangkap dampak tersebut. "Ada teknis perhitungannya," katanya.

Ia mengaku mendengar BPS berencana mereview teknis penghitungan inflasi. "Ini bicara soal statistik ya, saya nggak bicara soal inflasi," katanya.

Dalam statistik, bila ada data yang tiba-tiba naik atau turun akan bisa membuat perhitungan tak cukup valid mencerminkan kondisi yang terjadi. "Jadi bundle of commodity-nya harus mencerminkan," katanya.

Anny mengatakan review teknis perhitungan inflasi bukan lantas menghilangkan suatu komoditas dalam perhitungan inflasi. "Belum tahu, apakah nanti hilang ataukah bobotnya menjadi kecil di dalam hitungan inflasi, jadi ada penyesuaian" katanya.

Anny membantah evaluasi teknis perhitungan inflasi ini karena melonjaknya harga cabai beberapa waktu terakhir. "Bukan hanya karena persoalan cabai, tapi persoalan semua komoditas. tapi triggernya cabai, jadi ini supaya BPS melihat kembali " katanya.

IQBAL MUHTAROM