TEMPO Interaktif, Jakarta - Jumlah penumpang angkutan udara untuk penerbangan dalam negeri mengalami kenaikan hingga 21,9 persen sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Data itu dihitung selama Januari-November. "Pada periode itu jumlah penumpang domestik 39,3 juta orang," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (03/01). Pada periode yang sama tahun lalu, total penumpang domestik 32,2 juta orang.
Sementara untuk penumpang tujuan luar negeri, juga mengalami kenaikan hingga 21,76 persen dibandingkan periode yang sama pada 2009. "Jumlah penumpang internasional hingga November 2010 mencapai 8,7 juta orang. Tahun sebelumnya 7,2 juta orang," kata Rusman.
Pada November lalu, penumpang angkutan udara domestik menurun jika dibandingkan bulan sebelumnya, turun 6,69 persen. Begitu halnya dengan penumpang tujuan luar negeri. "Penumpang internasional turun 5,07 persen menjadi 811,8 ribu orang dibandingkan Oktober 2010," katanya.
Penurunan pada November lalu, kata Rusman, dialami oleh semua bandar udara yang diamati. Untuk Ngurah Rai Denpasar turun 7,94 persen, Polonia Medan turun 6,62 persen, Juanda Surabaya 5,97 persen, Soekarno-Hatta Jakarta 5,82 persen, dan Hasanuddin Makassar 4,35 persen.
SUTJI DECILYA
Data itu dihitung selama Januari-November. "Pada periode itu jumlah penumpang domestik 39,3 juta orang," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (03/01). Pada periode yang sama tahun lalu, total penumpang domestik 32,2 juta orang.
Sementara untuk penumpang tujuan luar negeri, juga mengalami kenaikan hingga 21,76 persen dibandingkan periode yang sama pada 2009. "Jumlah penumpang internasional hingga November 2010 mencapai 8,7 juta orang. Tahun sebelumnya 7,2 juta orang," kata Rusman.
Pada November lalu, penumpang angkutan udara domestik menurun jika dibandingkan bulan sebelumnya, turun 6,69 persen. Begitu halnya dengan penumpang tujuan luar negeri. "Penumpang internasional turun 5,07 persen menjadi 811,8 ribu orang dibandingkan Oktober 2010," katanya.
Penurunan pada November lalu, kata Rusman, dialami oleh semua bandar udara yang diamati. Untuk Ngurah Rai Denpasar turun 7,94 persen, Polonia Medan turun 6,62 persen, Juanda Surabaya 5,97 persen, Soekarno-Hatta Jakarta 5,82 persen, dan Hasanuddin Makassar 4,35 persen.
SUTJI DECILYA
