Direktur Indosiar Buron Interpol

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2010 07:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Interpol memasukkan nama Direktur Keuangan PT Indosiar Karya Mandiri Tbk Phiong Philipus Darma ke daftar pencarian orang (DPO) dengan kategori red notice alias buron.

Situs web organisasi kepolisian dunia itu menyebutkan Phiong, yang lahir di Singkawang, 2 Februari 1957, diburu atas permintaan Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tuduhan counterfeiting (pemalsuan) dan fraud (penipuan).

Di dalam Interpol dikenal tujuh jenis notice. Notice paling berat adalah red notice, yang berarti orang tersebut harus ditangkap dan diekstradisi jika berada di luar negara asalnya.

Notice lainnya adalah blue notice, green notice, yellow notice, black notice, orange notice, dan special notice, yang khusus dibuat bagi buron Al-Qaidah dan Taliban.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Satuan Keamanan Negara Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Daniel Bolly Tifaona membenarkan kabar bahwa polisi telah meminta bantuan Interpol untuk menangkap Phiong, yang saat ini berada di Australia.

"Sudah sepekan yang lalu kami masukkan Phiong ke dalam DPO," ujar Daniel kemarin.

Phiong, tutur Daniel, dijerat dengan tuduhan pemalsuan dan pengalihan barang sitaan. Ia disangka mengalihkan barang sitaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional berupa tanah, peralatan berat, dan barang inventaris kantor.

Daniel bercerita, kepolisian sudah dua kali melayangkan surat pemanggilan, tapi yang bersangkutan tidak datang. Saat akan dipanggil paksa, Phiong ternyata sudah berada di Australia.

Nomor telepon seluler Phiong tidak aktif ketika dicoba dihubungi Tempo. Sekretaris Perusahaan Indosiar Stelly Maria mengatakan tidak tahu perihal masuknya nama Phiong dalam red notice Interpol.

Hanya, ia menuturkan bahwa Phiong saat ini sedang cuti. "Saya tidak tahu dari kapan dan sampai kapan. Kami jarang bertemu," ujarnya. Stelly memastikan tidak kasus hukum yang membelit Phiong di Indosiar.

EFRI RITONGA | ARIE FIRDAUS
DPO

Berita terkait

Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

2 hari lalu

Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes. Didik Hariyanto menyatakan dua orang telah menjadi tersangka dalam kasus perburuan badak bercula satu.

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

17 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Respons Dua WNI di Jerman Tersangka Ferienjob Usai Masuk DPO Bareskrim Polri

23 hari lalu

Respons Dua WNI di Jerman Tersangka Ferienjob Usai Masuk DPO Bareskrim Polri

Bareskrim Polri memasukkan dua WNI di Jerman ke dalam DPO dalam kasus dugaan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa ferienjob

Baca Selengkapnya

Kejagung Tangkap Buron Penipuan Emas Batangan Fiktif dengan Kerugian Rp 3,7 Miliar, Suami Masih DPO

38 hari lalu

Kejagung Tangkap Buron Penipuan Emas Batangan Fiktif dengan Kerugian Rp 3,7 Miliar, Suami Masih DPO

Tim tangkap buron Kejaksaan Agung menangkap terpidana penipuan itu di kediamannya di Bekasi Selatan.

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

40 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

41 hari lalu

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Masuk DPO dengan Sekali Pemanggilan, Pengacara: Upaya Kriminalisasi

44 hari lalu

Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Masuk DPO dengan Sekali Pemanggilan, Pengacara: Upaya Kriminalisasi

Pengacara eks anggota PPLN Kuala Lumpur Masduki, Akbar, menyebut kliennya baru sekali dipanggil oleh polisi

Baca Selengkapnya

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

44 hari lalu

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

Masduki Khamdan, PPLN Kuala Lumpur terdakwa tindak pidana pemilu 2024 kini menjadi tahanan kota di bawah pengawasan Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Cerita Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Tahu jadi DPO Saat Mengajar di Kampus

44 hari lalu

Cerita Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Tahu jadi DPO Saat Mengajar di Kampus

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menetapkan PPLN Kuala Lumpur Masduki sebagai buronan pada Jumat, 8 Maret. Panggilan baru sekali

Baca Selengkapnya

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

44 hari lalu

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

Pengacara PPLN Kuala Lumpur Masduki, Akbar Hidayatullah, merasa heran dengan dakwaan jaksa terhadap kliennya.

Baca Selengkapnya