Pusat Budi Daya Ikan Koi Diserang Jamur

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2010 17:55 WIB

Deretan ikan hias air laut dijual di pasar ikan hias Jalan Peta, Bandung,(4/6). Ikan hias tersebut dijual mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 25.000 per ekor dan omzet rata-rata pedagang mencapai sekitar Rp 300.000 per hari. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Blitar - Sejumlah peternak ikan koi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengeluhkan cuaca dingin yang berlangsung lama. Suhu udara rendah dan lembab membuat ikan-ikan koi yang dipelihara secara massal menderita penyakit menular.

Agus Triyanto, peternak ikan koi di Nglegok, Blitar mengatakan, serangan penyakit yang banyak memicu kematian ini disebabkan oleh jamur. Ikan yang terserang jamur akan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan nafsu makan. “Biasanya dia menyendiri,” kata Agus, Selasa (14/12).

Ciri-ciri fisik lain yang bisa dipantau secara kasat mata adalah perubahan warna sirip dan tubuh ikan menjadi merah. Celakanya, penyakit tersebut dengan cepat menular kepada ikan lain yang berada dalam satu kolam. Sehingga penyebarannya semakin cepat dan berpotensi kerugian yang cukup besar bagi peternak.

Jamur muncul seiring suhu udara dingin dan lembab. Untuk menekan pertumbuhan jamur, peternak memasang alat pemanas air di kolam. Pertumbuhan jamur bisa dihambat dengan mempertahankan suhu kolam hingga 30 derajat celcius. Air kolam juga ditaburi garam yang diyakini bisa membunuh jamur. “Jamur tak akan tumbuh kalau ada musim kemarau,” katanya.

Upaya lain yang dilakukan para peternak adalah memantau pertumbuhan ikan setiap hari. Setiap ikan yang terindikasi sakit segera dipisahkan ke kolam tersendiri. Hingga kini belum ada vaksin atau formula yang bisa membunuh jamur tersebut. Serangan ini kerap menimpa ikan koi yang berumur satu hingga tiga bulan.

Budi daya ikan koi di Blitar sudah berlangsung lama dan terpusat di Kecamatan Penataran dan Nglegok. Kualitas ikan koi dari kawasan ini cukup bagus karena didukung struktur tanah yang tinggi. Air dari mata air lereng Gunung Kelud yang bersih cukup menunjang pengembangbiakan ikan koi.

Karena itu hampir seluruh penduduk di kawasan tersebut memiliki kolam pemijahan ikan koi. Bahkan, bekas Presiden Megawati Sukarmoputri sempat mengunjungi lokasi ini dan memberikan sejumlah bibit ikan koi kepada warga setempat.

Beruntung kondisi ikan yang tengah diterpa penyakit jamur tidak mempengaruhi permintaan pasar. Dalam sebulan sentra ikan koi milik Agus Triyanto bisa mengirimkan 1.000 ekor ke Jakarta, Sumatera, Sulawesi, dan Mataram.

Setiap satu ekor ikan koi ukuran 15 sentimeter dipatok dengan harga Rp 100-150 ribu. Sedangkan kualitas di atasnya bisa menembus angka Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. “Ukuran 25 sentimeter bisa dibeli Rp 2,5 juta per ekor,” kata Agus.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Blitar Wiyakto mengaku masih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat untuk mengatasi persoalan itu. Dia berharap serangan jamur tak berlangsung lama untuk mempertahankan sentra ikan koi Blitar yang sudah dikenal hingga mancanegara. “Mudah-mudahan ada solusinya,” ujar dia.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

8 hari lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS

8 hari lalu

Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS

Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS), di Karawang, Rabu 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

8 hari lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

8 hari lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

6 Februari 2022

Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

Ada empat tantangan dalam budi daya tambak udang, yakni manajemen tambak, operasional, konstruksi tambak, dan alam.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

23 Juni 2020

Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

Menteri KKP Edhy Prabowo akan mengurangi tambak udang.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

9 November 2019

Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menggelar audiensi Shrimp Club Indonesia, Petambak Muda dan Pengusaha Pengolah Hasil Perikanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

30 Januari 2019

Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

Presiden Jokowi menghadiri Panen Raya Tambak Udang di Tambak Perhutanan Sosial, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

11 Juli 2017

Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

Fenomena ribuan ikan mati ini begitu menghantui para pemilik keramba ikan di danau tersebut.

Baca Selengkapnya

Panen Tambak di Mesuji, Pertamina Pasok 5000 Elpiji Melon Perhari

22 April 2017

Panen Tambak di Mesuji, Pertamina Pasok 5000 Elpiji Melon Perhari

Naiknya konsumsi tabung gas LPG 3 kilogram di Mesuji, menurut Pertamina, salah satunya saat ini sedang berlangsung musim panen tambak didaerah itu.

Baca Selengkapnya