Akibat Ancaman Perang, Investasi Pertamina di Irak Tertunda

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 10:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat ancaman perang, Pertamina menunda pelaksanaan investasi di Irak sampai Maret 2003. Meskipun demikian, kita tetap akan melanjutkan investasi, kata Direktur Hulu Pertamina Iin Arifin Takhyan ketika menyampaikan kinerja Direktorat Hulu Pertamina di Jakarta, Kamis (13/2). Seperti diketahui, Pertamina mendapat hak pengelolaan block 3 Western Desert di Irak. Hak pengelolaan ini didasarkan kepada ratifikasi kontrak yang telah disetujui parlemen Irak mulai 20 Oktober 2002. Iin menjelaskan, seharusnya Pertamina sudah harus membuka kantor perwakilan begitu mendapatkan hak pengelolaan itu. Namun, menurut dia, sehubungan dengan adanya ancaman perang, Pertamina belum bisa melakukan aktifitas. Tetapi, pada tahap pertama ini, kita akan menanamkan invetasi US$ 100 juta, kata dia. Investasi di Irak adalah bagian dari program investasi Direktorat Hulu Pertamina. Selain Irak, rencananya, Pertamina juga akan melakukan pemboran 2 sumur ekplorasi di Vietnam. Untuk proyek ini, Pertamina menjalin kerjasama dengan Petrovietnam Investment dan Development Company dan Petronas Carigali. Mengenai proyek di Vietnam ini, menurut Iin, Pertamina sedang melakukan evaluasi geologi, geofisika dan reservoir. Iin menambahkan, pada tahun 2003, Pertamina juga akan melakukan pemboran eksplorasi 14 sumur baru. Pertamina sendiri, memasang target produksi minyak, gas dan panas bumi sebesar 281.940 barrel oil equivalent per hari (BOEPD). Target ini terdiri dari produksi minyak sebanyak 113.154 barel per hari (BOPD), gas 904 MMSCFD dan uap panas bumi sebanyak 51.780 ton per hari. Kami juga memasang target keuntungan sebesar Rp 9,1 triliun, katanya. Menurut Iin, pada tahun 2002, Direktorat Hulu Pertamina berhasil membukukan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 8,72 triliun. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan Pertamina menghemat biaya produksi minyak dari US$ 6,86 per barel menjadi US$ 6,7 barel. Selain itu, kata Iin, Pertamina juga berhasil menekan biaya produksi gas dari US$ 0,35 per metric standart kaki kubik (MSCF) menjadi US$ 0,21 MSCF, dan biaya produksi uap dari dari US$ 0,53 per ton menjadi US$ 0,26 per ton. Mengenai cadangan minyak dan gas tahun 2002, Pertamina berhasil meningkatkan temuannya menjadi 907,3 juta barel oil equivalent (MMBOE). Jumlah ini, menurut Iin, lebih besar 350 persen dari tahun 2001 yang hanya mencapai 207 MMBOE. Produksi minyak, gas dan panas bumi juga meningkat menjadi 267,4 ribu barel oil equivalent per hari (MBOEPD), atau meningkat 6,4 persen dari tahun 2001 yang hanya mencapai 251,3 MBOEPD. Multazam --- TNR

Berita terkait

Menjadi Sorotan Publik, Ini Sederet Mantan Pejabat Bea Cukai yang Terjerat Kasus

46 detik lalu

Menjadi Sorotan Publik, Ini Sederet Mantan Pejabat Bea Cukai yang Terjerat Kasus

Sejak Direktorat Jenderal Bea Cukai ramai disorot akibat impor barang, sejumlah pejabatnya juga ramai diberitakan terseret kasus hukum.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 menit lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

BEM USU Ancam Demo Lagi Bila Ada Mahasiswa Baru Tak Bisa Kuliah karena UKT Mahal

5 menit lalu

BEM USU Ancam Demo Lagi Bila Ada Mahasiswa Baru Tak Bisa Kuliah karena UKT Mahal

BEM USU mengancam akan menggelar aksi kembali jika ada mahasiswa tak bisa kuliah.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

7 menit lalu

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

Menjelang perayaan Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

10 menit lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Thiago Alcantara dan Liverpool Resmi Berpisah, Joel Matip Juga Putuskan Pergi

10 menit lalu

Thiago Alcantara dan Liverpool Resmi Berpisah, Joel Matip Juga Putuskan Pergi

Thiago Alcantara dan Joel Matip memutuskan untuk meninggalkan Liverpool pada akhir musim ini. Apa kata Jurgen Klopp?

Baca Selengkapnya

Kisah Perjuangan Bisa Lakukan Ibadah Haji, dari Kuli Panggul dan Penjual Keset hingga Witan Sulaeman

11 menit lalu

Kisah Perjuangan Bisa Lakukan Ibadah Haji, dari Kuli Panggul dan Penjual Keset hingga Witan Sulaeman

Memasuki musim haji, terdapat kisah-kisah keberangkatan ibadah haji yang menarik dari calon jemaah, mulai dari kuli panggul sampai Witan Sulaiman.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

17 menit lalu

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

NextDev Summit 2024 menampilkan inovasi hasil inkubasi, sesi konferensi, serta peluang membangun relasi.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

20 menit lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

21 menit lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya