Cina Eksportir Terbesar Dunia, 2020  

Reporter

Editor

Selasa, 16 November 2010 09:22 WIB

REUTERS/Stringer
TEMPO Interaktif, Singapura - Cina akan menjelma menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2020. Stephen Orlins, Ketua National Committee on United States-China Relations, memperkirakan perekonomian Cina akan melesat hebat, mengambil alih posisi Amerika Serikat saat ini. Negeri Tirai Bambu akan melakukan ekspansi besar-besaran.

Tingkat perekonomian Cina akan dua kali lebih besar dibanding Amerika Serikat pada 2030. Negeri ini akan menguasai 24 persen dari produksi di seluruh dunia, naik 9 persen dibanding saat ini. Begitu pula India, yang akan melampaui Jepang, sebagai negara terbesar ketiga di bidang ekonomi.

Adapun lembaga keuangan Goldman Sachs Group Inc memperkirakan Cina akan mendongkel posisi Amerika Serikat pada 2027. Sejumlah produk yang dikuasai Cina antara lain telepon seluler, komputer, dan kendaraan. Selama ini komoditas tersebut diproduksi Jepang.

Cina telah mengambil alih posisi Kanada sebagai negara eksportir keempat terbesar di dunia pada 2005. Dua tahun kemudian, Cina kembali menyalip posisi Jerman, yang menduduki peringkat ketiga.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal ketiga tahun ini juga tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Negeri Matahari Terbit mencatatkan kenaikan produk domestik bruto menjadi 3,9 persen.

Kenaikan itu antara lain dipicu oleh melonjaknya tingkat konsumsi, dampak menguatnya mata uang yen. Meski demikian, nilai ekspor Jepang pada kuartal ini cenderung menurun. Dalam kondisi normal, pertumbuhan ekonomi di sana sekitar 2,9 persen.

Sebanyak 60 persen dari pertumbuhan domestik bruto disumbang oleh sektor konsumsi. Konsumsi didominasi oleh pembelian mobil hemat energi, setelah pemerintah Jepang mengumumkan akan mencabut subsidi bahan bakar.

Namun Susumu Kato, Kepala Ekonom Credit Agricole CIB dan CLSA, menyatakan Jepang tetap harus berhati-hati dengan melesatnya pertumbuhan ekonomi ini. Sebab, "Pada kuartal keempat, pemotongan insentif oleh pemerintah baru terasa dampaknya."

BLOOMBERG | DEWI RINA

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

14 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

18 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

26 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

28 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

28 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

28 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

28 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

29 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

29 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya