"Sulit Penuhi Target Inflasi Pemerintah"

Reporter

Editor

Senin, 1 November 2010 13:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat inflasi yang rendah sepanjang bulan Oktober yaitu sebesar 0,06 persen. Dari 66 kota yang disurvei, inflasi terjadi di 32 kota sementara deflasi terjadi di 34 kota.

Namun Kepala BPS Rusman Heriawan menyatakan, tingkat inflasi yang rendah ini masih mendorong inflasi kumulatif tahunan menjadi 5,35 persen atau berada di atas target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional Perubahan (APBNP) 2010 sebesar 5,3 persen. Menurut dia, kecil kemungkinan tingkat inflasi hingga akhir tahun berada di bawah target tersebut.

"Kalau tidak ada keajaiban deflasi dalam dua bulan terakhir 2010 maka bisa dikatakan sulit mencapai target," ujar Rusman, hari ini.

Dia mengatakan, data bulan November dan Desember dalam dua tahun terakhir memperlihatkan terjadinya inflasi pada tingkat rendah. Karenanya, inflasi tahun ini diharapkan tak akan melewati angka 6 persen. "Masih ada ruang 0,65 persen," katanya.

Inflasi sebesar 0,06 persen sedikit meleset dari perkiraan BPS sebelumnya yang berharap terjadinya deflasi tipis sepanjang Oktober 2010. Menurut dia, pasca lebaran seharusnya terjadi penurunan harga untuk berbagai komoditas. Namun, komoditas beras mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen sehingga menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen. "Jika harga beras turun sedikit saja dari bulan September maka bisa terjadi deflasi."

Penyumbang inflasi lainnya adalah kenaikan harga emas sehingga menyumbang inflasi sebesar 0,13 persen. Hal ini, kata dia, disebabkan karena peningkatan aktivitas perdagangan emas pasca lebaran. Bawang merah yang mengalami kenaikan harga sebesar 26 persen juga ikut menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen.

Selain tertekan oleh kenaikan harga beras, inflasi sepanjang Oktober terjadi akibat kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks ada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masing-masing sebesar 0,48 persen. Kelomok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen.

Komponen inti pada bulan Oktober mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender adalah sebesar 3,58 persen dan laju inflasi komponen inti year on year sebesar 4,19 persen.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

25 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

27 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

27 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya