Cina Didorong Relokasi Industri Garmen ke Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 24 September 2010 14:02 WIB

Pekerja menjahit busana di industri garmen C59, di kawasan Cigadung, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta -Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengupayakan diadakannya dialog minutes meeting dengan China-Asean Business Council (CABC) untuk mendorong industri garmen Cina agar melakukan relokasi pabrik ke Indonesia.

"Kami mengusulkan untuk minutes meeting supaya mendorong relokasi industri garmen Cina ke Indonesia," kata Ketua Umum API Ade Sudrajat di sela Munas Pemilihan Ketua Umum Kadin 2010-2015 di Jakarta, Jum'at (24/9).


Ade mengatakan mereka tengah melobi sekitar 100 investor garmen Cina untuk ditawari agar melakukan investasi di daerah-daerah yang diusulkan seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ketiga kawasan tersebut dipilih karena memiliki ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian yang dibutuhkan. Lokasinya dianggap strategis dan memiliki dukungan infrastruktur.

"Kalau di luar Jawa belum bisa kita tawarkan karena ongkosnya mahal. Mulai dari soal kepabeanan sampai biaya pelabuhan lebih mahal," kata Ade. Upaya menarik relokasi industri garmen Cina ke Indonesia juga dilakukan untuk menekan defisit perdagangan tekstil dan produk tekstil Indonesia dengan Cina.

Ade menjelaskan, selama Januari sampai Juni tahun ini perdagangan TPT kedua negara mengalami peningkatan sampai 63 persen menjadi US$800 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun ini diperkirakan akan meningkat lagi menjadi US$1,6-1,7 miliar. Indonesia memang mendominasi perdagangan serat dan benang. Tetapi kalah jauh jika dibandingkan impor yang masuk dari Cina untuk produk kain.

Impor garmen dari Cina juga lebih unggul atau mencapai US$140 juta jika dibandingkan dengan ekspor Indonesia yang hanya US$10-20 juta. "Karena itu kami meminta dibuka akses relokasi dan pasar untuk industri yang relokasi itu. Jadi industri yang masuk ke sini juga fokus untuk ekspor," kata Ade.

Selain mendorong digelar dialog, API juga akan mengadakan pameran dan meminta dukungan fasilitas pameran di tiap propinsi di Cina. Namun Indonesia juga harus bersaing dengan negara Asean lainnya. "Sekarang 90 persen relokasi industri tekstil Cina lebih memilih Vietnam. Indonesia baru ada satu atau dua di Jawa Timur," katanya.

Ia mengharapkan sampai akhir 2011 API bisa mendorong realisasi relokasi 100 industri garmen yang saat ini sedang mereka dekati. Pihak Cina sendiri meminta lokasi relokasi industri garmen ditempatkan dalam satu kawasan untuk memudahkan penyelesaian bersama jika timbul persoalan terkait investasi yang mereka tanamkan.

Investasi yang ditanamkan memang tidak terlalu besar, sekitar Rp 150 miliar setiap perusahaan. Tapi tiap peruashaan diharapkan menyerap sampai 150 ribu tenaga kerja. Ade menilai ini merupakan peluang emas bagi Indonesia karena tawaran ini belum tentu datang lagi.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Pakaian Bekas Malaysia Banyak Masuk Indonesia, Bisnisnya Ternyata Menggiurkan

1 April 2023

Pakaian Bekas Malaysia Banyak Masuk Indonesia, Bisnisnya Ternyata Menggiurkan

Di Malaysia, bisnis pakaian bekas atau bundle business terus menggeliat. Permintaan pakaian bekas terus melonjak di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Soal Impor Pakaian Bekas, Asosiasi Tekstil: Tidak Semua Layak Pakai

1 April 2023

Soal Impor Pakaian Bekas, Asosiasi Tekstil: Tidak Semua Layak Pakai

Menkop UKM Teten Masduki mengatakan langkah pemerintah menyetop selundupan impor pakaian bekas ilegal sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ton Pakaian Bekas Masuk Indonesia Tiap Tahun, Asosiasi Tekstil: Paling Banyak dari Malaysia

1 April 2023

Ribuan Ton Pakaian Bekas Masuk Indonesia Tiap Tahun, Asosiasi Tekstil: Paling Banyak dari Malaysia

Tidak jarang pakaian bekas yang masuk Indonesia merupakan pakaian donasi yang sebenarnya diberikan secara cuma-cuma.

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Lebaran Ditambah, Asosiasi Pertekstilan: Negeri Ini Sedang Krisis Ketidakpastian Regulasi

26 Maret 2023

Cuti Bersama Lebaran Ditambah, Asosiasi Pertekstilan: Negeri Ini Sedang Krisis Ketidakpastian Regulasi

API menilai penambahan hari cuti bersama dapat mengganggu perencanaan produksi dan suplai material dari distributor.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Imbau Perusahaan Beri THR Lebih Awal, API: Kami Berikan Paling Lambat 7 Hari sebelum Lebaran

26 Maret 2023

Pemerintah Imbau Perusahaan Beri THR Lebih Awal, API: Kami Berikan Paling Lambat 7 Hari sebelum Lebaran

Pengusaha pertekstilan akan tetap membayar tunjangan hari raya atau THR sesuai ketentuan yang ada.

Baca Selengkapnya

80 Persen Pabrik Garmen Rumahkan Buruh, Dilema PHK Menghadang

29 Mei 2020

80 Persen Pabrik Garmen Rumahkan Buruh, Dilema PHK Menghadang

Sekretaris Jenderal API Rizal Rakhman mengatakan saat ini lebih dari 80 persen pabrik garmen telah merumahkan karyawannya. Sebagian melakukan PHK.

Baca Selengkapnya

Jurus Kota Bogor Naikkan Derajat para PKL, Apa Saja?

18 Januari 2020

Jurus Kota Bogor Naikkan Derajat para PKL, Apa Saja?

Pemerintah Kota Bogor terus melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) dan merelokasinya masuk ke dalam pasar.

Baca Selengkapnya

Wagub Jatim Akui Beberapa Perusahaan Hengkang karena UMK Tinggi

27 Desember 2019

Wagub Jatim Akui Beberapa Perusahaan Hengkang karena UMK Tinggi

Emil Dardak tak memungkiri faktor utama beberapa perusahaan hengkang karena penetapan UMK yang dinilai pelaku usaha terlalu tinggi.

Baca Selengkapnya

Upah, Barang Impor dan HPP Penyebab Pabrik Tekstil Tutup

11 Desember 2019

Upah, Barang Impor dan HPP Penyebab Pabrik Tekstil Tutup

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan fenomena tutupnya beberapa pabrik tekstil di tanah Air disebabkan oleh beberapa faktor

Baca Selengkapnya

Temui Kepala BKPM, Pengusaha Tekstil Usul Enam Rekomendasi

11 Desember 2019

Temui Kepala BKPM, Pengusaha Tekstil Usul Enam Rekomendasi

Wakil Ketua Umum API Iwan Lukminto menyebutkan ada enam pokok rekomendasi yang disampaikan kepada Kepala BKPM

Baca Selengkapnya