Indeks Turun Mengejutkan Hingga 13 Poin

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks harga saham gabungan pada penutupan Kamis (7/2) turun cukup drastis, 13,040 poin ke level 433,170, meskipun tidak ada isu yang signifikan. Indeks saham terkuat LQ45 juga turun 3,346 poin ke level 91,950 dan indeks syariah turun 3,096 poin ke level 66,346. David Ferdinandus, analis Niaga Securitas, menilai penurunan ini mengejutkan karena tidak ada berita yang signifikan tapi pasar bisa terkoreksi sampai 13 poin. Sebelumnya, ketika ada isu negatif seperti kenaikan bahan bakar, juga tidak terjadi koreksi drastis. Ia mengatakan selama Januari indeks melejit dari kisaran 380 hingga sekarang menembus 450 tanpa ada isu yang signifikan. Maka, katanya, penurunan juga seperti tidak wajar. “Ya inilah market kita,” ujarnya sambil tertawa. Ia mengatakan dari pola short term yang terjadi, ia memperkirakan ini dilakukan oleh investor lokal. Ia sejak semula tidak percaya investor asing yang mengangkat harga saham pada Januari. “Jadi mereka [investor lokal], mencoba untuk merealisasikan keuntungan dalam jangka pendek, kurang lebih sebulan setelah mengumpulkan barang kemudian melakuan profit taking,” jelasnya. Hari ini terjadi 15.891 transaksi dengan 970.377 lot saham berpindah tangan, senilai Rp 607, 33 miliar. Sebanyak 26 saham memperoleh keuntungan, 127 saham mengalami kerugian, dan 233 saham pada posisi stagnan. Saham yang masih bisa menguat adalah HM Sampoerna (HMSP) sebesar Rp 25 menjadi Rp 4.100 dan Bank BCA (BBCA) naik Rp 25 menjadi Rp 1.900. Sedang saham yang melemah adalah Gudang Garam (GGRM) sebesar Rp 750 menjadi RP 10.700, Semen Gresik (SMGR) turun 600 menjadi Rp 6.350, Indosat (ISAT) turun Rp 500 menjadi Rp 9.850, Telkom (TLKM) turun Rp 175 menjadi Rp 3.375, Astra Internasional turun Rp 100 menjadi Rp 575, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 600 menjadi Rp 6.350. (Andi Dewanto-Tempo News Room)

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

44 detik lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

52 detik lalu

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, belum putus harapan soal peluang timnya menjuarai Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

3 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

9 menit lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

15 menit lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

21 menit lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

21 menit lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

22 menit lalu

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

YLKI menilai penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) menggantikan sistem kelas di BPJS Kesehatan bakal menghadirkan kasta baru

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

23 menit lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

23 menit lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya