TEMPO Interaktif, Jakarta --Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan stok gula untuk bulan puasa sampai lebaran mencukupi. Namun kondisi ini tetap harus diwaspadai karena produksi gula diperkirakan turun. Faktor lain yang juga perlu diwaspadai, menurutnya adalah persoalan distribusi.

"Dari segi tarnsportasi dan distribusi juga harus diwaspadai supaya tidak terjadi gangguan dalam distribusi," katanya. Sebenarnya sampai akhir tahun stok gula mencukupi. Tetapi pemerintah harus memastikan masalah distribusi dan mewaspadai gejolak harga.

Produksi gula diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu disebabkan faktor cuaca. Kondisi cuaca kemarau basah diprediksi akan berlangsung sampai September dan memasuki musim hujan. Rendemen gula juga akan turun karena musim basah ini. Kondisi ini tidak hanya mengancam produksi gula tetapi juga produk lain seperti cabai.

Keputusan untuk impor gula akan diambil setelah pemerintah mengetahui prediksi produksi gula tahun ini. Kementrian perdagangan akan memutuskan impor atau tidak dalam dua bulan ini, impor akan dilakukan di akhir tahun untuk kebutuhan tahun depan. "Biar saja mereka meminta," katanya menanggapi permintaan beberapa asosiasi untuk membuka ijin keran impor.

Mari mengatakan stok giling yang diperoleh dari panen dua bulan terakhir akan mencukupi untuk stok sampai akhir tahun. Kekurangan biasanya terjadi pada lima bulan pertama ketika tidak terjadi proses giling.

KARTIKA CHANDRA