Presiden Minta Disparitas Harga Gas Segera Diselesaikan

Reporter

Editor

Selasa, 10 Agustus 2010 14:36 WIB

TEMPO/Adri Irianto

TEMPO Interaktif, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kebijakan harga gas diselesiakan dan segera dilaporkan. Presiden menilai adanya disparitas harga elpiji tabung 3 kilo dan elpiji tabung 12 kilo memancing aksi pengoplosan yang bisa menjadi ancaman.

"Saya juga mendengar kemungkinan adanya pengoplosan 2 tabung, harus ada pengawasan dan pencegahan. Kalau karena disparitas harga harus diselesaikan. Laporkan ke wapres dan saya seperti apa pricing policy," kata Presiden dalam pengantar sidang Kabinet Paripurna di Gedung Utama Sekretariat Negara, Selasa (10/8).

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengakui disparitas harga gas memancing tindak kriminal melakukan penyuntikan gas. Sedangkan cara mengatasinya dengan membentuk harga keekonomian sehingga tidak ada celah pelaku berbuat curang.

Harga keekonomian elpiji saat ini Rp 7.680 per kilogram. Pertamina harus menjual elpiji 12 kilo dan 3 kilo dengan Rp 5.850 dan Rp 4.750 per kilogram. Selisih harga keekoniman mencapai Rp 1.100 per kilogram. Hal ini memicu praktek penyuntikan elpiji. Rencananya, rapat untuk mengurangi disparitas harga akan dibahas di Kantor Wakil Presiden pada pekan ini.

Dalam rapat kerja di Bogor pekan lalu, Presiden juga meminta kasus meledaknya tabung gas yang marak terjadi segera dicari solusinya. "Perlu diambil langkah lanjutan yang perlu diambil mengatasi ledakan tabung elpiji 3 kilogram. Saya berharap menteri terkait dan Dirut Pertamina segera langkah pencegahan," ujar presiden.

Presiden meminta pengawasan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji secara ketat dengan memastikan kondisi tabung dan regulator dalam kondisi baik dan berfungsi. "Pastikan tabung dan regulatornya berfungsi dengan baik. Pengecekan terus menerus, bukan sample tapi one by one," kata Presiden.


Presiden juga meminta agar bau gas harus dibuat menyengat agar mudah diketahui kalau ada kebocoran. "Dulu gasnya harus menyengat sehingga akan ketahuan jika bocor," tutur Presiden. Selain bau gas tersebut, Presiden juga meminta sosialisasi dan edukasi penggunaan gas dilakukan secara gencar. "Saya rasa perlu poster ditempel di dapur agar mudah diikuti langkah-langkahnya. Kepada korban cepat bantuan kemanusiaan," ujar Presiden.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

30 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya