Pengusaha Dukung WTO Bentuk Panel Rokok Kretek

Reporter

Editor

Rabu, 21 Juli 2010 18:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pengusaha rokok mendukung langkah pemerintah memperjuangkan pencabutan larangan masuknya rokok kretek ke Amerika Serikat melalui Badan Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

"Kami juga hargai sikap WTO yang akhirnya mau menggelar panel," kata Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), Ismanu Somiran kepada Tempo hari ini.

Sebab, lanjut Ismanu, aturan Amerika (Tobacco Act) merupakan langkah yang
diskriminatif. Buktinya, rokok beraroma mentol yang banyak diproduksi
perusahaan Amerika boleh beredar. "Ini bagian dari politik dagang,"
kata dia.

Padahal, lanjut Ismanu, sebetulnya prospek ekspor rokok kretek
terbilang baik. "Pada periode 2005-2007, peningkatan ekspor mencapai
150 persen," kata dia. Namun, Ismanu tidak mengungkapkan data detail
mengenai peningkatan ekspor tersebut. "Setelah periode tersebut, baru
terjadi penurunan ekspor," ujarnya.

Ismanu mengungkapkan, sebetulnya, rokok kretek tidak terlalu
berpengaruh besar pada perokok di Amerika. Sebab, rokok kretek
Indonesia di Amerika hanya 0,19 persen dari keseluruhan pangsa pasar
rokok. Jadi, alasan Amerika terkait pengaruh rokok kretek sulit
diterima.

Sebelumnya, WTO mengabulkan permintaan Indonesia untuk menggelar panel atas aturan larangan penjualan rokok kretek di Amerika Serikat (Tobacco Act). Selain memutuskan panel, WTO juga menyetujui lima negara sebagai pihak ketiga dalam panel.

Pada aturan Tobacco Act, pemerintah Amerika melarang penjualan rokok
beraroma termasuk rokok kretek. Pihak Amerika beralasan karena rokok
kretek lebih berbahaya terutama untuk para perokok pemula.

Pemerintah Indonesia merasa aturan tersebut diskriminatif. Maka,
Indonesia menuntut Amerika memberi penjelasan atas aturan tersebut
pada sidang WTO.

Ismanu mengakui, sebelum ada masalah terlait aturan Tobacco Act,
pengusaha tidak terlalu mencurahkan perhatian pada ekspor rokok
kretek. "Sebab, sebagian besar rokok kretek untuk pasar dalam negeri,"
kata dia.

Direktur Industri Minuman dan Tembakau, Kementerian Perindustrian,
Warsono juga berharap Indonesia mendapat hasil positif dari WTO.
"Harapannya ekspor rokok kretek tetap terbuka dan terus meningkat
seperti yang telah terjadi selama ini," kata dia.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

51 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

52 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

11 Agustus 2022

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

Pemasukan cukai dari industri vape di Bandung tahun ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

Baca Selengkapnya