Pemerintah Seharusnya Ubah Paradigma Soal Saham

Reporter

Editor

Kamis, 30 Oktober 2003 13:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dalam keadaan ekonomi seperti ini, pemerintah seharusnya mengubah paradigma penanam saham. Dari yang awalnya mencari keuntungan berubah menjadi berusaha memberikan stimulus kepada investor untuk menanamkan modalnya di sektor-sektor ekonomi di Indonesia. Pendapat itu dikemukakan pengamat perbankan Elvyn G. Masassya, kepada Tempo, di Jakarta, Kamis (13/4) sehubungan dengan dilepasnya saham milik pemerintah di Bank Central Asia.

Pelepasan saham pemerintah sebasar 40% dari 70,2% di Bank Central Asia (BCA), kata Elvyn, seharusnya dijadikan momentum oleh pemerintah untuk menarik minat investor-investor asing menanamkan modal di Indonesia. “Kalau bisa tidak saja di BCA tapi juga saham-saham di BUMN, walaupun indikasinya pendapatan pemerintah akan menurun,” katanya.

Menurut Elvyn, pelepasan saham-saham tersebut seyogyanya dilakukan sejak dulu karena bukan saja BCA tidak menikmati saham-saham pemerintah itu, tapi saham-saham ini sudah ditunggu-tunggu oleh para investor. Pelepasan saham tersebut, kata Elvyn, merupakan indikasi yang baik, agar investor-investor asing itu mau kembali menanamkan modalnya di Indonesia.

Saham milik pemerintah di BCA, dilepas melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Hal itu dilakukan dalam rangka divestasi tahap I BCA sebagaimana disampaikan Direktur Utama BCA, D.E. Setijoso, usai paparan publik dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (12/4), di Jakarta.

Setijoso mengatakan, langkah divestasi tahap I tersebut direncanakan akan dapat direalisasi pada bulan Juni 2001 mendatang. “Hal itu juga telah disetujui oleh DPR beberapa waktu yang lalu,” lanjut dia.

Mengenai besar saham yang akan dijual oleh BPPN, Setijoso tidak bersedia mengatakannya. “Saya belum pasti tentang hal itu, lagipula kami belum terlibat secara langsung dengan BPPN. Pokoknya kami akan membantu pemerintah agar divestasi ini sukses,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain dimiliki oleh pemerintah, sebagian kecil saham bank yang memiliki 794 kantor cabang di dalam negeri ini dimiliki oleh publik sebanyak 20,5%. Sebanyak 7,2% saham lainnya dimiliki pemegang saham lama, di antaranya Anthony Salim, Soedono Salim, dan Andre Halim. (Bagja Hidayat dan Juke Illafi K)

Berita terkait

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

3 menit lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

5 menit lalu

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

Kali ini Tempo mengajak berburu bintang atau stargazing di gurun Pinnacles, Perth, Australia Barat

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

8 menit lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

8 menit lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

10 menit lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

19 menit lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Ungkap Kunci Kemenangan Atas Akane Yamaguchi di Piala Uber 2024

31 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Ungkap Kunci Kemenangan Atas Akane Yamaguchi di Piala Uber 2024

Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung atas Akane Yamaguchi di Piala Uber 2024 ini menjadi yang kelima dari 19 pertemuan yang sudah mereka jalani.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

35 menit lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

36 menit lalu

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyatakan jajarannya masih menyelidiki kecelakaan antara Toyota Avanza dan truk pikap di Tol Cikampek

Baca Selengkapnya

Bloodhounds Direncanakan akan Berlanjut Musim Kedua

36 menit lalu

Bloodhounds Direncanakan akan Berlanjut Musim Kedua

Bloodhounds bercerita tentang Kim Gun Woo (Woo Do Hwan), petinju berbakat yang terjebak dalam utang rentenir yang berbahaya

Baca Selengkapnya