Keaslian Impor Produk Wajib Standar Tak Diperiksa

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 16:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah tidak melakukan pemeriksaan kembali mengenai keaslian produk impor yang telah diwajibkan Standar Nasional Indonesia (SNI). "Kalau ada dugaan SNI palsu baru bisa dibongkar," kata Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Kementerian Perdagangan, Inayat Iman, di Jakarta, Senin (28/6).

Menurut Inayat, jika produk yang sudah wajib SNI diimpor menyertakan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI, maka produk sudah boleh masuk. Sebab, sebelum memberikan SPPT SNI, pemerintah telah melakukan pengecekan ke perusahaan yang memproduksi barang di negara asalnya. Sehingga, proses produksi barang sudah sesuai SNI.

Inayat menjelaskan, pemeriksaan dokumen impor barang semacam itu kewenangannnya ada pada Direktur Jenderal Bea dan Cukai. "Sedangkan kami hanya memeriksa barang sesudah keluar dari pelabuhan," ujarnya.

Pernyataan tersebut terkait dengan temuan aksesoris tabung gas yang tidak berstandar. Selain itu, Asosiasi Industri Tabung Gas juga mengatakan, tabung gas tanpa standar beredar di pasaran.

Aksesoris tabung gas tanpa standar yang ditemukan tersebut diduga diimpor. Pada pemeriksaan lanjutan dari temuan aksesoris tanpa standar itu diketahui impor barang hanya tidak disertai dokumen impor Surat Pendaftaran Barang (SPB) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB). Hanya dilengkapi SPPT SNI.

Ketika ditanya, apa mungkin tabung gas dan aksesorisnya diwajibkan masuk leeat pelabuhan tertentu, Inayat menjawab, "Bisa saja." Namun, pemerintah belum membahas lebih lanjut mengenai hal itu.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

7 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

11 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

20 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

22 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

22 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

22 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

22 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

22 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

23 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya