Diam-diam Petani Sidoarjo Mulai Timbun Pupuk

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juni 2010 14:15 WIB

TEMPO/Budi Purwanto
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Para petani di Sidoarjo mulai menimbun pupuk untuk kebutuhan musim tanam kedua tahun ini. Mereka mengambil jatah pupuk dari masing-masing kelompok tani untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan. "Rata-rata setiap petani menimbun 1 kuintal atau sesuai kebutuhan dan luas lahan," kata ketua Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Sidoarjo, Abdul Munif, di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (16/6).

Pera petani, katanya, lebih awal menimbun pupuk karena khawatir pupuk bersubdisi menghilang di pasaran seperti pada 2009 lalu. Harga pupuk urea bersubsidi melonjak menjadi Rp 105 ribu per 50 kilogram. Jauh dibandingkan harga normal sekitar Rp 82 ribu per 50 kilogram. Bahkan, petani harus berburu ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pupuk.

Pada periode sebelumnya, katanya, terjadi "main mata" antara distributor dan pemilik kios. Akibatnya, persediaan pupuk bersubsidi menghilang di pasaran. Sejumlah kios hanya menyediakan pupuk non subsidi yang jauh lebih mahal. Akibatnya, sebagian tanaman petani rusak dan produksi tanaman anjlok karena kekurangan pupuk.

Pupuk yang ditimbun petani tersebut bakal digunakan untuk pemupukan musim tanam kedua. Sebagian petani di Tarik, Balungbendo, Krembung, dan Parmbon mulai menebar benih serta segera membutuhkan pupuk urea untuk pertumbuhan tanaman. Mereka memanfaatkan air dari aliran Sungai Brantas.

Menurut Munif, petani mengeluhkan wabah penyakit yang menyerang tanaman padi. Serangan penyakit ini mengakibatkan tanaman layu dan menguning serta berdampak terhadap hasil produksi tanaman yang anjlok hingga 80 persen. "Petani merugi, tak banyak yang bisa dipanen," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Sidoarjo, Handayani mengatakan tanaman padi di Sidoarjo terserang penyakit santo mona. Penyakit menyerang saat tanaman mulai berbuah dan menjelang musim panen. "Tak mempegaruhi produktifitas jika pemupukan baik," tuturnya.

Menanggapi petani yang menimbun pupuk bersubsidi, Handayani menyatakan tak mempersoalkannya. Alasannya, pupuk yang ditimbun petani berasal dari rencana detail kebutuhan kelompok. Sehingga tak menganggu kebutuhan pupuk petani. Ia menjamin tak akan ada kelangkaan pupuk seperti sebelumnya, karena kuota pupuk 2010 sebanyak 23 ribu sesuai dengan kebutuhan.

Untuk mencegah penyimpangan pupuk, pihaknya menurunkan petugas untuk mengawasi penyaluran pupuk dari distributor ke petani. Serta memantau harga penjualan pupuk urea bersubsidi. Harga eceran tertinggi pupuk urea bersubsidi naik dari semula 1.200 per kilogram naik menjadi 1.600 per kilogram.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

39 hari lalu

Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

Presiden Jokowi minta program pupuk subsidi harus didasarkan pada volume kebutuhan pupuk, bukan hanya mengikuti anggaran.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Meroket Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi

27 Februari 2024

Harga Beras Meroket Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi

Mengatasi harga beras yang masih tinggi, pemerintah akan menambah subsidi pupuk petani serta diskon pupuk nonsubsidi hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Ganjar Heran Anggaran Bansos Melonjak: Apakah Memang Kemiskinan Kita Meningkat atau ...?

7 Februari 2024

Ganjar Heran Anggaran Bansos Melonjak: Apakah Memang Kemiskinan Kita Meningkat atau ...?

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mempertanyakan lonjakan anggaran bansos yang digelontorkan pemerintah Jokowi pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Targetkan hingga 7,8 Juta Ton Pupuk Tercapai Tahun Ini

5 Februari 2024

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Targetkan hingga 7,8 Juta Ton Pupuk Tercapai Tahun Ini

Pemerintah menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

1 Februari 2024

Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

Mahfud Md mempertanyakan subsidi pupuk yang naik tiap tahun padahal petani berkurang. Dia curiga ada orang yang korupsi di sana.

Baca Selengkapnya

Amran Jelaskan Alasan Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun

8 Januari 2024

Amran Jelaskan Alasan Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menambah subsidi pupuk Rp 14 triliun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Mentan Amran Bantah Politisasi Bantuan Menjelang Pemilu

8 Januari 2024

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Mentan Amran Bantah Politisasi Bantuan Menjelang Pemilu

Jokowi tambah subsidi pupuk Rp 14 triliun. Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman membantah ada politisasi untuk Pemilu.

Baca Selengkapnya

Menelisik Mengapa Pupuk Subsidi Sering Tidak Tepat Sasaran

6 Januari 2024

Menelisik Mengapa Pupuk Subsidi Sering Tidak Tepat Sasaran

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyatakan bahwa petani kesulitan mengakses pupuk bersubsidi atau dikenal juga pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dikritik Serikat Petani: Tambahan Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun tanpa Validasi Data Tak Selesaikan Masalah

5 Januari 2024

Jokowi Dikritik Serikat Petani: Tambahan Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun tanpa Validasi Data Tak Selesaikan Masalah

Serikat Petani Indonesia mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait tambahan subsidi pupuk Rp 14 triliun. Kenapa?

Baca Selengkapnya