TEMPO Interaktif, Zhongshan - Sebuah aksi mogok di pabrik mobil Honda di Zhongshan, Guangdong, di bagian tenggara Cina, akhirnya membubarkan diri Senin (14/6) pagi, saat perusahaan itu mempekerjakan ratusan karyawan pengganti Ahad lalu, yang memaksa sebagian besar pemogok kembali bekerja.

Lebih dari 100 pemogok menggelar unjuk rasa di luar pabrik, Senin pagi. Mereka hanya bisa menonton dalam kebisuan dan menunjukkan tampang sedih saat para pekerja pengganti dan mantan pemogok memasuki gerbang pabrik tersebut.

Bak juru lelang, seorang manajer pabrik menghitung dari menit ke menit hingga shift pagi dimulai yang mendesak pemogok kembali bekerja. Mereka berbaris melalui garis pembatas yang berbunyi, "Kami tidak akan memberikan pekerjaan untuk para pekerja baru jika Anda datang sekarang."

Dalam lima menit terakhir sebelum gerbang ditutup, semua pemogok membubarkan diri. Namun hanya setengah lusin kembali ke pabrik, dan tampak terpukul. Beberapa pemogok pulang ke rumah, dan kemungkinan telah kehilangan pekerjaan mereka.

Beberapa anggota serikat pekerja pabrik, yang dipilih oleh pekerja untuk mewakili mereka saat aksi mogok kerja dimulai Rabu pekan lalu, telah bersembunyi, takut akan hukuman. Adapun yang lain sudah kembali bekerja sembari berupaya terus mencari kesepakatan yang lebih baik.

Tidak jelas berapa banyak pekerja lama yang telah kehilangan pekerjaan mereka pada Senin ini, yang digantikan para pekerja lain. Menurut para pekerja, pabrik tersebut mengalami kekurangan pekerja sebelum pemogokan karena tidak menaikkan upah.

Kejadian itu pun terlalu dini untuk mengatakan solusi dari pemogokan ini--upah lebih tinggi, tapi beberapa pemogok kehilangan pekerjaan--akan menjadi pola di tempat lain saat kerusuhan menyebar. Para pekerja di industri bagian tenggara Cina itu telah menutupi kekurangan tenaga kerja dengan tuntutan imbalan upah dan kondisi kerja yang lebih baik.

Pabrik suku cadang yang bernama Honda Lock itu bisa berjalan dengan tenaga berketerampilan pas-pasan, para pekerja berpendidikan rendah daripada pabrik perakitan transmisi Honda di Foshan, dua jam berkendaraan ke arah barat laut.

Sebuah aksi mogok di pabrik perakitan Foshan menyebabkan perusahaan perakitan otomotif itu mengentikan operasinya sementara di Cina-- dan para pekerja mesti dibujuk kembali bekerja dengan upah yang dikabarkan lebih besar dari tawaran Honda di Zhongshan.

Para pekerja pengganti dan karyawan yang kembali bekerja menerima bayaran 11 persen lebih tinggi dan kenaikan 33 persen di untuk fasilitas makanan dan perumahan. Kombinasi kenaikan upah dan fasilitas itu jauh lebih kecil dari tuntutan dua kali lipat yang diminta oleh para pemogok.

Meski demikian, kompensasi perbaikan--upah US$ 152 per bulan dan tunjangan US$ 59 per bulan--sudah cukup untuk menarik para pekerja pengganti. Pemerintah kota, yang bergantung pada pajak dan pendapatan lain dari pabrik, memainkan peranan penting dalam meciptakan perdamaian.

Honda Lock, anak perusahaan Honda di Jepang, memiliki 65 persen pabrik di kawasan tersebut. Sekitar 35 persen lainnya dipegang oleh Xiang Suo, badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah kota.

Honda mengiklankan lowongan di televisi untuk pekerja pengganti, dan mempekerjakan agen tenaga kerja untuk membantu menemukan karyawan baru. Lelaki muda dan perempuan muncul yang di gerbang pabrik untuk mencari pekerjaan mengatakan, mereka mendengar lowongan dari mulut ke mulut, atau bertemu manajer pabrik yang mengunjungi ke mal terdekat untuk mencari pekerja.

Aksi mogok pekerja menggelar aksi protes yang langka Jumat lalu, sembari menyanyikan slogan-slogan saat berjalan menyusuri jalanan utama di sebuah taman industri, banyak dari mereka tersenyum gembira dengan perasaan senasib sepenanggungan.

Tengah hari pada Ahad, empat perekrut Cina yang mengenakan pakaian putih dengan warna terang merah berlogo "Honda Lock" mendirikan tenda. Mereka bertugas merekrut pekerja pengganti di sisi jalan tersebut, sekitar 10 meter dari tempat polisi anti huru-hara berdiri.

BOBBY CHANDRA | THE NEW YORK TIMES