Revitalisasi Industri Gula Bisa Berjalan Tanpa Penambahan Lahan  

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Juni 2010 19:09 WIB

TEMPO/Agung Putra
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil menilai program revitalisasi industri gula untuk tujuan swasembada masih bisa dicapai tanpa penambahan lahan kebun tebu. "Kalau produktifitas kebun dan pabrik ditingkatkan," katanya, Sabtu (5/6).

Arum menjelaskan saat ini luas areal lahan tebu nasional mencapai 450 ribu hektar dengan tingkat produktifitas 80 ton per hektar. Jumlah ini tergolong kecil. Sementara rata-rata rendemen yang dihasilkan tebu lokal di pabrik saat ini juga masih kecil yaitu sekitar 7,5 persen.

Jika produktivitas kebun tebu bisa ditingkatkan sampai 100 ton per hektar, maka dalam satu tahun produksi tebu bisa mencapai 45 juta ton per tahun. Dan apabila kemampuan pabrik gula diperbaiki sehingga bisa menghasilkan rendemen sampai 10 persen, maka dalam satu tahun bisa dihasilkan 4,5 juta ton gula.

"Konsumsi nasional sebenarnya tidak sampai lima juta ton. Kalau rata-rata konsumsi gula per kapita per tahun 17 kilogram, maka kebutuhan gula nasional cuma empat juta ton. Masih ada surplus 500 ribu ton," terang Arum.

Arum menjelaskan hal ini menanggapi kemungkinan moratorium (penghentian sementara) konversi lahan gambut dan hutan alam. Moratorium ini dikuatirkan akan menghalangi rencana perluasan lahan tebu sehingga menghambat revitalisasi industri tebu.

Skema mencapai swasembada gula yang dijelaskan di atas, lanjut Arum, bisa dicapai dalam dua tahun. Peningkatan produksi tebu bisa dilakukan dengan menanam bibit dengan kualitas yang lebih baik. Sementara peningkatan rendemen bisa dilakukan jika mesin pabrik diperbarui.

"Kenyataannya di luar negeri bahkan di Lampung sudah ada jenis tebu yang bisa menghasilkan sampai 100 ton per hektar. Artinya di Jawa juga bisa," tuturnya.

Meski begitu Arum mengakui beberapa pabrik gula memang kekurangan supply tebu sehingga banyak yang berada dalam status idle atau tidak produktif. Sehingga diperlukan perluasan lahan. Namun beberapa pabrik justru sudah overcapacity.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Tolak Pajak Sembako, Petani Tebu: Harusnya Diberi Stimulus, Bukan Dibebani PPN

11 Juni 2021

Tolak Pajak Sembako, Petani Tebu: Harusnya Diberi Stimulus, Bukan Dibebani PPN

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) tegas menolak rencana pemerintah mengenakan PPN sembako.

Baca Selengkapnya

Importir Wajib Beli Gula Petani, Asosiasi Yakin Harga Membaik

11 Juli 2020

Importir Wajib Beli Gula Petani, Asosiasi Yakin Harga Membaik

Pemerintah akan mewajibkan importir membeli gula di level petani untuk mencegah anjloknya harga akibat kebijakan impor.

Baca Selengkapnya

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).

Baca Selengkapnya

Gula Rafinasi Rembes ke Hotel dan Cafe, APTRI: Fenomena Gunung Es

3 November 2017

Gula Rafinasi Rembes ke Hotel dan Cafe, APTRI: Fenomena Gunung Es

Merembesnya gula rafinasi ke hotel dan restoran merupakan indikasi lemahnya pengawasan pemerintah terhadap jalur distribusi komoditas tersebut.

Baca Selengkapnya

APTRI Mengeluh Gula Tani Tak Laku Karena PPN

8 Agustus 2017

APTRI Mengeluh Gula Tani Tak Laku Karena PPN

Petani tebu yang tergabung di APTRI mendatangi kantor Kementerian Perdagangan untuk melaporkan keluhan gula petani yang sudah sebulan tak laku.

Baca Selengkapnya

APTRI Dukung Lelang Online Cegah Rembesan Gula Rafinasi

20 Juli 2017

APTRI Dukung Lelang Online Cegah Rembesan Gula Rafinasi

Lelang bersama itu gula rafinasi bisa terkontrol harganya, dengaan catatan harganya jangan di bawah HPP,

Baca Selengkapnya

Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

5 Juni 2017

Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

Sebanyak 74 persen pabrik gula BUMN berusia lebih dari satu abad. Sudah tidak efisien dan perlu peremajaan. Benih tebu baru juga mahal harganya.

Baca Selengkapnya

PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

25 Mei 2017

PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

Perbaikan pabrik ini bertujuan meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik pengolahan yang telah dibangun sejak 1980-an tersebut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

16 Januari 2017

Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

Penetapan HET dilakukan dengan sudah mempertimbangkan keuntungan yang harus didapat sektor usaha.

Baca Selengkapnya

APTRI Tak Setuju Pemerintah Impor Gula

8 Juni 2016

APTRI Tak Setuju Pemerintah Impor Gula

Kebijakan impor gula ulah pihak tertentu yang ingin mendapatkan hak impor dan memainkam harga

Baca Selengkapnya