Kerugian Negara Mencapai US$ 150 Juta Per Bulan

Reporter

Editor

Jumat, 24 Oktober 2003 10:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penghentian produksi yang dilakkan oleh ExxonMobil Corp menimbulkan kerugian terhadap penerimaan negara paling tidak sebesar US$ 150 juta per bulan. Angka itu merupakan penerimaan yang diperoleh dari penjualan LNG (liquid natural gas) sebesar US$ 80 juta, kondensat sebesar US$ 30 juta serta sisanya untuk pupuk dan kraft. “Saya kira sekitar US$ 150 juta per bulan kerugian yang ditimbulkan,” kata pengamat minyak dan gas, Ramses Hutapea kepada TEMPO Interaktif, Senin (12/3).

Kandungan gas yang dieksplorasi Exxon diambil dari lapangan Lhoksukon dengan total kandungan sekitar 17 triliun standart cubik feet (TSCF). Namun saat ini, di dua lapangan gas yang masih dapat dieksploasi tersisa 3 triliun standart cubic feet (TSCF). Atau masih dapat dieksplorasi selama lima tahun lagi.

Selain melakukan eksplorasi di darat, Exxon juga mempunyai eksplorasi di lapangan NSO yang terletak di Selat Malaka. Belum diketahui secara pasti penghentian produksi itu termasuk di lapangan NSO atau tidak. Kandungan gas yang terdapat di lapangan NSO sebesar 1,8 TSCF. “Jumlah itu hanya mampu memenuhi seperenam kapasitas produksi Exxon,” tegas Hutapea.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR, Irwan Prayitno menilai penghentian produksi PMA migas asal Amerika Serikat tersebut bukan karena factor dalam negeri. Ia menduga adanya desakan dari pemerintah Amerika Serikat sebagai factor utama alasan penghentian tersebut.

“Saya menduga yang paling besar pengaruhnya terhadap penghentian produksi itu desakan pemerintah Amerika,” kata Prayitno ditemui TEMPO Interaktif seusai rapat kaukus lingkungan hidup dan kependudukan di Gedung DPR, Senin (12/3).

Ia menjelaskan berdasarkan perhitungan industri alasan penutupan Exxon sangat tidak masuk akal. Karena tindakan penutupan tersebut dinilai sebagai langkah yang bodoh. “Tidak ada alasan yang kuat bagi Exxon untuk menutup industri itu. Apalagi didasarkan atas pertimbangan industri. Sebab eksplorasinya kan menguntungkan, kecuali kalau merugi,” tambah dia.

Advertising
Advertising

Kesimpulannya, menurut Prayitno, penghentian produksi Exxon karena ada desakan dari luar. Diakui pula sebenarnya ada isu lain. Seperti desakan dari GAM atau TNI. Namun alasan keduanya tidak cukup kuat. Mengingat kedua kelompok itu memiliki kepentingan yang besar atas keberadaan ExxonMobil. “Kalau dugaan itu benar, jelas merupakan desakan untuk penurunan Presiden Abdurrahman Wahid. Ini merupakan bentuk ketidaksenangan Amerika pada pemerintahan Gus Dur.”

Ia menjelaskan Amerika Serikat telah memainkan perannya untuk memberi sedikit tekanan melalui keberadaan ExxonMobil. Tekanan ini akan memberi pengaruh terhadap kondisi social, ekonomi dan politik di Indonesia yang cukup besar. “Bayangkan bila Exxon ditutup, Arun pun kena pengaruhnya, industri pupuk terkena, serta industri lainnya akan kena juga bakal kenal. Seperti multiplier effect,” tambah dia.

Ia sangat menyayangkan langkah yang diambil oleh pihak ExxonMobil. Karena dengan begitu, negara telah dirugikan sangat besar. “Kita menyesalkan penutupan itu apapun penyebabnya. Dalam minggu ini, Komisi VIII akan mengundang pihak ExxonMobil dan Pertamina untuk menjelaskan hal tersebut,” kata Prayitno.

Guna mengatasi kekuranganLNG tersebut, Hutapea menyatakan kemungkinan yang paling besar bisa dipenuhi dari Bontang. Sebab saat ini produksi Bontang tengah mengalami oversupply akibat permintaan yang menurun. “Tapi kapasitasnya hanya 1,5 juta SCF per tahun. Jelas itu tidak mencukupi,” tambah dia.(Deddy Hermawan)

Berita terkait

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

4 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

16 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

16 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

17 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

19 menit lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

21 menit lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

23 menit lalu

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Faringitis oleh orang Indonesia dikenal sebagai penyakit panas dalam berupa radang tenggorokan kering, gatal, hingga sakit menelan

Baca Selengkapnya

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

34 menit lalu

Lakukan Tantangan TikTok di Atas Panggung, Intip Keseruan di Saranghaeyo Indonesia 2024

Kehadiran para musisi di Saranghaeyo Indonesia 2024 itu dilengkapi dengan berbagai penampilan luar biasa yang mengundang sorak sorai penonton.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

44 menit lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

50 menit lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya