TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk mentargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen pada semester pertama 2010. "Pada pertengahan semester pertumbuhan kredit diharapkan tumbuh lebih cepat," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di kantornya, 20 April 2010.
Kuartal pertama 2010, kredit Bukopin tumbuh sebesar 5 persen. Menurut Glen, jumlah ini belum maksimal, sebab masih banyak nasabah yang belum menarik kreditnya. "Banyak booking tapi kadang tidak ditarik," kata Glen.
Hingga saat ini, jumlah kredit yang tak terserap mencapai Rp 3 hingga 4 triliun. "Mungkin nasabah masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan kredit," kata dia. Kredit tak terserap tersebut diharapkan dapat diserap pertengahan tahun ini.
Total aset bank Bukopin per 31 Desember 2009 mencapai Rp 37,2 triliun. Rasio pinjaman terhadap total simpanan sebesar 75,99 persen dengan Non Performing Loan sebesar 2,81 persen. Laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp 362 miliar. "50 persen laba setelah pajak akan dibagikan untuk deviden," kata Glen.
FAMEGA SYAFIRA
Kuartal pertama 2010, kredit Bukopin tumbuh sebesar 5 persen. Menurut Glen, jumlah ini belum maksimal, sebab masih banyak nasabah yang belum menarik kreditnya. "Banyak booking tapi kadang tidak ditarik," kata Glen.
Hingga saat ini, jumlah kredit yang tak terserap mencapai Rp 3 hingga 4 triliun. "Mungkin nasabah masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan kredit," kata dia. Kredit tak terserap tersebut diharapkan dapat diserap pertengahan tahun ini.
Total aset bank Bukopin per 31 Desember 2009 mencapai Rp 37,2 triliun. Rasio pinjaman terhadap total simpanan sebesar 75,99 persen dengan Non Performing Loan sebesar 2,81 persen. Laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp 362 miliar. "50 persen laba setelah pajak akan dibagikan untuk deviden," kata Glen.
FAMEGA SYAFIRA
