IMF Tidak Ingin Daerah Diizinkan Cari Pinjaman

Reporter

Editor

Rabu, 22 Oktober 2003 11:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:International Monetary Fund (IMF) meminta pemerintah Indonesia untuk melarang daerah-daerah melakukan pinjaman, baik yang sifatnya domestik mau pun dari luar negeri. Hal ini diungkapkan Menko Perekonomian, Rizal Ramli, kepada pers di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (5/2) siang.

Keinginan IMF ini, kata Rizal, tidak ada kaitannya dengan butir-butir kesepakatan Letter of Intent (LoI) sebelumnya. “Jadi saudara bisa lihat kan, keinginan IMF selalu berubah-ubah,” ujarnya.

Begitu pun, Rizal mengaku memaklumi keinginan lembaga ini. Karena, sebenarnya, pemerintah juga sering merasa khawatir. “Apabila daerah dibebaskan meminjam dana, maka mereka akan jor-joran,” katanya. Dan, dikhawatirkan, daerah-daerah belum memiliki kemampuan untuk melunasi utang tersebut. Buntutnya, yang kerepotan adalah pemerintah pusat.

Untuk menanggapi keinginan IMF ini, Depkeu dan BI akan segera mengirim surat edaran ke seluruh BPD dan bank komersial di daerah agar jangan dulu memberikan kredit ke Pemda sampai ada kebijakan moneter yang jelas tentang hal tersebut.

Hal kedua yang juga mendapat sorotan tajam IMF adalah amandemen UU bank sentral. Menurut Rizal, ada beberapa poin penting yang tidak mereka setujui dalam pasal-pasal amendemen. Misalnya soal izin dari pemerintah kepada BI untuk membeli surat-surat berharga dari pemerintah di pasar primer. IMF ingin agar pemerintah melarang BI, bukannya memberi izin.

Menanggapi kekhawatiran lembaga donor ini, Rizal yang bertemu Direktur IMF, Stanley Fisher di Daffos, Jerman, mengaku tidak risau. Ia bahkan mengingatkan Fisher, bahwa pemerintah Indonesia sekarang tidak sama dengan zaman Orde Baru yang otoriter dan semua kebijakannya harus dituruti. Kedua poin tersebut, katanya, masih dalam tahap pembahasan dan belum final. Dan Fisher, menurut Menko, menerima penjelasannya.

Advertising
Advertising

Target yang diberikan IMF kepada pemerintah sendiri, seperti yang dijelaskan Rizal, sudah hampir semuanya dipenuhi. Bahkan banyak yang melampaui target. Contohnya, hasil penjualan aset di BPPN yang mencapai Rp 20,7 triliun. Ini melebihi target yang sebesar Rp 18,9 triliun. Atau soal restrukturisasi utang luar negeri. Sesuai kesepakatan targetnya sebesar US$ 8 miliar. Tapi faktanya pemerintah berhasil merestrukturisasi utang swasta luar negeri sebesar US$ 9,5 milyar. Pemerintah juga berhasil merestrukturisasi 14 ribu kredit usaha menengah, yang pinjamannya di bawah Rp 5 miliar.

Dalam kunjungan ke Daffos pekan lalu, tim ekonomi juga melobi beberapa perusahaan Jerman dan Belanda untuk meningkatkan perdagangan dengan Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya resesi ekonomi di Amerika Serikat, yang selama ini menjadi pasar ekspor utama Indonesia.

Menurut Rizal, pemerintah dan perusahaan-perusahaan Jerman serta Belanda juga setuju untuk mejadi fasilitator hubungan dagang Indonesia dengan negara Eropa lainnya. Fungsi fasilitator ini diwujudkan antara lain melalui pembangunan infrastruktur dan kerjasama dengan BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) Indonesia. (Febrina S)

Berita terkait

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

17 menit lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

1 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

1 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

1 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

2 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

2 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

2 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

2 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya